Etiologi Fraktur Tulang Rusuk
Etiologi fraktur tulang rusuk (rib fracture) yang utama adalah trauma, baik trauma disengaja atau tidak sengaja, dan trauma tumpul maupun tembus. Sedangkan faktor risiko yang dapat meningkatkan kejadian fraktur tulang rusuk antara lain usia ≥ 80 tahun dan kepadatan mineral tulang yang rendah.[3,4]
Etiologi
Sejalan dengan patofisiologinya, etiologi fraktur tulang rusuk dapat traumatik, stres, dan patologi. Penyebab paling umum adalah trauma tumpul dinding toraks aksidental/kecelakaan dengan energi yang tinggi, misalnya kecelakaan kendaraan bermotor. Namun, fraktur tulang rusuk juga dapat terjadi karena trauma berenergi rendah, terutama pada orang tua dengan osteoporosis.[3,4]
Fraktur stress pada tulang kosta dapat terjadi akibat trauma minor, kronis, dan berulang. Terutama ketika tekanan abnormal terjadi pada tulang normal. Sementara fraktur patologis/nontraumatik dapat terjadi karena kondisi tumor jinak atau keganasan yang menyebabkan berbagai perubahan tulang.[3,4]
Tabel 1.Tumor Jinak dan Keganasan yang Menjadi Etiologi Fraktur tulang rusuk
Tumor Jinak | Keganasan |
● Displasia fibrosa ● Histiositosis sel Langerhans ● Enchondroma | ● Metastasis, terutama dari kanker payudara, prostat, ginjal, paru-paru, tiroid, atau gastrointestinal ● Chondrosarcoma |
Sumber: dr. Rifan Eka Putra Nasution, 2021[3,4]
Faktor Risiko
Faktor risiko yang menunjukkan keterkaitan erat dengan peningkatan kejadian fraktur tulang rusuk antara lain:
- Usia ≥ 80 tahun
- Kepadatan mineral tulang yang rendah (osteoporosis)
- Riwayat terapi radiasi
- Kesulitan melakukan aktivitas instrumental dalam kehidupan sehari-hari
- Riwayat patah tulang kosta atau sternum[3,7]