Edukasi dan Promosi Kesehatan Varicella
Edukasi dan promosi kesehatan tentang varicella atau cacar air (chickenpox) bertujuan untuk mencegah penularan penyakit dan meningkatkan kesadaran vaksinasi varicella. Pasien dihimbau untuk menjalani isolasi untuk menghindari penularan ke orang lain. Sementara itu, keluarga dan masyarakat dihimbau tentang manfaat vaksinasi.
Edukasi Pasien
Edukasi perlu diberikan pada pasien dan keluarganya mengenai jalur penularan infeksi varicella. Pasien dihimbau untuk tetap berada di dalam rumah dan diisolasi untuk menghindari penularan ke orang lain. Selain itu, orang tua perlu diberitahu untuk memotong kuku anaknya atau menjaga anak agar tidak menggaruk lesi kulit yang gatal karena berisiko merusak lapisan kulit dan menyebabkan infeksi sekunder bakteri.
Edukasi orang tua untuk menghindari pemberian aspirin pada anak karena berpotensi menyebabkan sindrom Reye. Selain itu, edukasi orang tua mengenai cara mengurangi rasa gatal, seperti kompres dingin dan upaya penjagaan kulit tetap lembab.
Keluarga pasien sebaiknya dianjurkan untuk melakukan vaksinasi varicella yang aman dan efektif untuk menurunkan morbiditas penyakit. Ibu hamil yang seronegatif varicella dianjurkan untuk menghindari kontak dengan pasien yang terinfeksi.[1,2]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian varicella dapat dilakukan dengan vaksinasi. Vaksinasi varicella diberikan dalam bentuk live-attenuated (Oka Strain). Vaksinasi yang rutin digunakan pada anak terdiri dari dua dosis. Dosis pertama diberikan pada usia 12–15 bulan, sedangkan dosis kedua diberikan pada usia 4–6 tahun.
Untuk anak yang belum pernah divaksinasi atau memiliki riwayat varicella, dua dosis vaksinasi sebaiknya diberikan dengan interval 28 hari. Vaksin varicella dapat diberikan bersamaan dengan vaksin lainnya. Vaksin diberikan melalui injeksi subkutan pada area deltoid atau anterolateral paha.
Program Vaksinasi Varicella di Indonesia
Menurut jadwal imunisasi oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksinasi varicella diberikan mulai usia 12–18 bulan. Pada pasien berusia 1–12 tahun, dua dosis vaksin dapat diberikan dengan interval 6 minggu hingga 3 bulan. Sementara itu, untuk pasien berusia ≥13 tahun, dua dosis vaksin dapat diberikan dengan interval 4–6 minggu.
Kontraindikasi Vaksin
Vaksinasi varicella dikontraindikasikan pada individu dengan riwayat alergi berat dan anafilaksis terhadap neomycin atau gelatin. Selain itu, kontraindikasi lain adalah adanya imunodefisiensi berat, seperti pada limfoma, leukemia, HIV/AIDS, defisiensi IgA, terapi dengan steroid, dan kemoterapi. Vaksinasi varicella juga dikontraindikasikan pada ibu hamil. Pasien perempuan usia produktif sebaiknya menunda kehamilan hingga 3 bulan setelah vaksinasi.[2,5,21,22]
Penulisan pertama oleh: dr. Amanda Sonia Arliesta