Epidemiologi Varicella
Secara epidemiologi, varicella atau cacar air (chickenpox) sering terjadi pada anak. Namun, penyakit ini juga dapat terjadi pada orang dewasa. Sejak diperkenalkannya vaksinasi varicella di tahun 1995, jumlah kasus telah menurun sebanyak 79% di tahun 2000–2010 dan menurun 93% di tahun 2012.[1-3]
Global
Terdapat perbedaan epidemiologi infeksi VZV di negara tropis dan di negara beriklim sedang. Negara tropis dan subtropis memiliki insidensi varicella usia dewasa yang lebih tinggi daripada negara beriklim sedang. Di negara beriklim sedang, infeksi VZV meningkat di musim dingin dan di awal musim semi.
Di Amerika Serikat, sekitar 4 juta kasus varicella dilaporkan terjadi tiap tahunnya, dengan 100–150 kematian dan >10.000 kasus rawat inap. Sementara itu, tinjauan sistematik di Asia-Pasifik menunjukkan bahwa insidensi varicella per tahunnya (setelah vaksin ditemukan) adalah 100 per 100.000 hingga 2.530 per 100.000.
Di Korea, Australia, dan India, insidensi tertinggi varicella terjadi pada kelompok usia 5–9 tahun. Berdasarkan data insidensi varicella di Taiwan, tidak ada perbedaan antara kelompok laki-laki dan perempuan.
Sementara itu, insidensi varicella di Cina dilaporkan lebih tinggi pada laki-laki (1.253 per 100.000) daripada perempuan (1.147 per 100.000). Di Thailand dan Sri Lanka, jumlah pasien varicella yang dirawat inap lebih tinggi pada laki-laki daripada perempuan.[2,7,8]
Indonesia
Cacar air (varicella) kurang mendapatkan perhatian sebagai penyakit menular dari sudut pandang regional dan global, terutama di negara dengan penghasilan rendah hingga menengah. Di Indonesia, yang termasuk negara berkembang dengan kesadaran akan penyakit cacar air dan program vaksinasi yang masih rendah, kasus cacar air masih umum ditemukan. Namun, hingga saat ini belum ada data epidemiologi varicella yang memadai di Indonesia.[8,9]
Mortalitas
Cacar air pada anak yang sehat umumnya merupakan penyakit self-limiting. Akan tetapi, keparahan penyakit cacar air meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Morbiditas dan mortalitas infeksi varicella pada orang dewasa dan kelompok yang immunocompromised lebih tinggi daripada anak-anak.
Data di Asia-Pasifik menunjukkan mortalitas varicella yang rendah. Di India, sekitar 6% pasien dengan varicella meninggal karena komplikasi. Di Selandia Baru, mortalitas varicella pada tahun 2011 diestimasikan <0,05 per 100.000 populasi. Jumlah kematian karena varicella per tahunnya (2001–2011) di Singapura adalah sebanyak 0–3 dengan mortalitas tersering pada usia dewasa dan lanjut usia.[8,10]
Penulisan pertama oleh: dr. Amanda Sonia Arliesta