Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis COVID-19 (Coronavirus Disease 2019) general_alomedika 2023-05-15T11:44:21+07:00 2023-05-15T11:44:21+07:00
COVID-19 (Coronavirus Disease 2019)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Definisi Kasus dan Derajat Penyakit
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis COVID-19 (Coronavirus Disease 2019)

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Prognosis COVID-19 (coronavirus disease 2019) umumnya bergantung pada keparahan gejala, usia, dan komorbid pasien. Komplikasi dapat terjadi akut atau berlangsung dalam jangka waktu panjang (long COVID), dipengaruhi faktor risiko pada pasien.[1-3]

Komplikasi Akut

Komplikasi COVID-19 paling umum adalah acute respiratory distress syndrome (ARDS). Selain itu, beberapa komplikasi lain adalah syok sepsis, rabdomiolisis, dan acute limb ischemia.

Acute Respiratory Distress Syndrome

Kerusakan dinding alveolus dan kapiler dari paru akibat COVID-19 dapat menyebabkan komplikasi acute respiratory distress syndrome (ARDS). ARDS didiagnosis dengan PaO2/FiO2 ≤300 mmHg atau SpO2/FiO2 ≤315 mmHg. Pasien lansia dengan COVID-19 dan ARDS ditemukan memiliki risiko kematian lebih tinggi. Pasien dengan gagal napas dapat dilakukan intubasi endotrakeal dan ventilasi mekanik.[6,15]

Syok Sepsis

Beberapa studi telah menunjukkan bahwa syok sepsis merupakan salah satu komplikasi dari COVID-19. Studi Chen et al. menunjukkan bahwa 4% pasien COVID-19 mengalami komplikasi syok sepsis. Pasien dengan syok harus dilakukan resusitasi cairan dan pemberian vasopressor untuk mempertahankan mean arterial pressure (MAP) ≥65 mmHg dan kadar serum laktat >2 mmol/L.[6,55]

Komplikasi Jangka Panjang

Pasien yang telah sembuh dari COVID-19, baik gejala ringan, sedang, maupun berat, ada yang mengeluhkan efek jangka panjang yang menetap hingga berbulan-bulan setelah infeksi. Efek jangka panjang COVID-19 di antaranya:

  • Gejala umum: kelelahan
  • Kardiovaskuler: miokarditis dan aritmia, termasuk sindrom takikardia

  • Respirasi: dispnea hingga 3 bulan setelah infeksi akut
  • Saraf: anosmia, disgeusia, brain fog, sakit kepala, gangguan tidur, pusing, delirium, dan neuropati
  • Status metabolik: onset baru diabetes mellitus atau komplikasi metabolik berat pada diabetes yang sudah ada sebelumnya[1,56,57]

Studi terbaru juga menunjukkan bahwa COVID-19 mungkin menyebabkan disfungsi ereksi.[58]

Rabdomiolisis

Studi oleh Jiang F et al. menemukan rabdomiolisis sebagai kemungkinan komplikasi jangka panjang pada pasien COVID-19. Hal ini ditemukan pada pasien COVID-19 keadaan berat dengan gejala nyeri pada tungkai bawah dan fatigue. Selain itu, rabdomiolisis juga dapat memiliki manifestasi klinis gagal ginjal akut dan pigmenturia.

Pada studi ini, rabdomiolisis baru terjadi pada hari ke 9 dengan gejala nyeri pada tungkai bawah, peningkatan mioglobin, creatinine kinase (CK), laktat dehidrogenase, alanine aminotransferase, dan aspartat aminotransferase.[59]

Prognosis

Case fatality rate (CFR) pasien COVID-19 dilaporkan sebesar 1,43%. Namun, tingkat kematian dipengaruhi berbagai faktor, di antaranya usia, tingkat keparahan, komorbid, seberapa cepat mendapat pengobatan, dan respon pasien terhadap pengobatan.

Hasil studi kohort prospektif multi senter di Eropa melaporkan kematian 90 hari sebesar 31% dari 4000 pasien COVID-19 sakit kritis. Kematian lebih tinggi tercatat pada pasien usia >50 tahun, penderita imunokompromais, diabetes mellitus, hipertensi, penyakit kardiovaskular, penyakit paru, dan obesitas.[1-3,15,17]

Saat ini, menjadi kekhawatiran adalah varian virus SARS-CoV-2 yang menjadi variant of concern (VOC) dan variant of interest (VOI), di antaranya varian alfa, beta, delta, dan omicron.[12]

Beberapa studi juga menunjukkan bahwa hipoalbuminemia mungkin merupakan faktor prognostik kasus COVID-19 yang lebih parah. Namun, studi lebih lanjut masih terus dilakukan untuk mengonfirmasi temuan ini.[60]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Cascella M, Rajnik M, et al. Features, Evaluation, and Treatment of Coronavirus (COVID-19). Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554776/
2. Sahin AR. 2019 Novel Virus corona (COVID-19) Outbreak: A Review of the Current Literature. Eurasian J Med Investig. 2020;4(1):1–7.
3. Guo Y-R, Cao Q-D, et al. The origin, transmission and clinical therapies on virus corona disease 2019 (COVID-19) outbreak - an update on the status. Mil Med Res. 2020;7(1):11.
6. Burhan E, Susanto AD, et al. Pedoman Tatalaksana COVID-19: Edisi 4. 2022.
12. World Health Organization. Tracking SARS-CoV-2. WHO. 2021. https://www.who.int/en/activities/tracking-SARS-CoV-2-variants/
15. Wu C, Chen X, et al. Risk Factors Associated With Acute Respiratory Distress Syndrome and Death in Patients With Virus corona Disease 2019 Pneumonia in Wuhan, China. JAMA Intern Med. 2020;1–10. Fang L, Karakiulakis G, Roth M. Are patients with hypertension and diabetes mellitus at increased risk for COVID-19 infection? Lancet Respir. 2020;2600(20):30116.
17. Zhou F, Yu T, et al. Clinical course and risk factors for mortality of adult inpatients with COVID-19 in Wuhan , China : a retrospective cohort study. Lancet. 2020;6736(20):1–9.
55. Baud D, Qi X, Nielsen-Saines K, Musso D, Pomar L, Favre G. Real estimates of mortality following COVID-19 infection. Lancet Infect Dis. 2020;3099(20):30195.
56. Yelin D, Wirtheim E, et al. Long-term consequences of COVID-19: research needs. The Lancet Infectious Diseases. 2020 Oct 1;20(10):1115-7.7862,63.
57. Del Rio C, Collins LF, Malani P. Long-term health consequences of COVID-19. JAMA. 2020 Nov 3;324(17):1723-4.
58. Kresch E, Achua J, et al. COVID-19 endothelial dysfunction can cause erectile dysfunction: histopathological, immunohistochemical, and ultrastructural study of the human penis. World J Mens Health. 2021;39(3):466-9. https://doi.org/10.5534/wjmh.210055
59. Jin M, Tong Q. Rhabdomyolysis as Potential Late Complication Associated with COVID-19. Emerg Infect Dis. 2020 Jul;26(7):1618-1620. doi: 10.3201/eid2607.200445. Epub 2020 Jun 21. PMID: 32197060; PMCID: PMC7323559.
60. Viana-Llamas MC, Arroyo-Espliguero R, et al. Hypoalbuminemia on admission in COVID-19 infection: An early predictor of mortality and adverse events. A retrospective observational study. Med Clin (Engl Ed). 2021;156(9):428-36.

Penatalaksanaan COVID-19 (Corona...
Edukasi dan Promosi Kesehatan CO...

Artikel Terkait

  • Efikasi Masker Bedah dan Masker Respirator N95 untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan pada Tenaga Medis
    Efikasi Masker Bedah dan Masker Respirator N95 untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan pada Tenaga Medis
  • Penggunaan Alat Pelindung Diri untuk Mencegah Penyakit Infeksius pada Tenaga Medis dalam Menghadapi Pandemi COVID-19
    Penggunaan Alat Pelindung Diri untuk Mencegah Penyakit Infeksius pada Tenaga Medis dalam Menghadapi Pandemi COVID-19
  • Strain Baru Virus Swine Flu G4 Berpotensi Menjadi Pandemi
    Strain Baru Virus Swine Flu G4 Berpotensi Menjadi Pandemi
  • Efek Jangka Panjang dari COVID-19
    Efek Jangka Panjang dari COVID-19
  • Guillain−Barré Syndrome pada Pasien COVID-19
    Guillain−Barré Syndrome pada Pasien COVID-19

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
drh.Joseph Moses
Dibalas 15 Februari 2024, 08:39
Gejala COVID-19 pada hewan
Oleh: drh.Joseph Moses
1 Balasan
Zoonosis merupakan penyakit yang menular dari manusia ke hewan atau sebaliknya. Apakah kemarin ketika pandemi covid ada hewan dokter sekalian yang terkena...
Anonymous
Dibalas 18 Desember 2023, 15:53
Penanganan bagaimana yang tepat untuk pasien COVID-19 yang sudah vaksin
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter...izin tanya, bagaimana tatalaksana covid 19 bagi pasien dengan gejala ringan dan sudah vaksin. Apakah perlu terapi antivirus seperti...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 30 Agustus 2022, 09:14
Trending! Top 5 Artikel Kewaspadaan Pandemi di ALOMEDIKA
Oleh: dr. ALOMEDIKA
6 Balasan
ALO Dokter!Di saat kasus COVID-19 masih terus meningkat, masyarakat dikejutkan dengan kabar kasus pertama konfirmasi infeksi cacar monyet di Indonesia. Tidak...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.