Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Ebola general_alomedika 2023-05-03T14:45:03+07:00 2023-05-03T14:45:03+07:00
Ebola
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Ebola

Oleh :
dr. Rendy Singgih
Share To Social Media:

Ebola virus disease (EVD), atau dikenal juga dengan sebutan ebola hemorrhagic fever (demam berdarah Ebola), merupakan penyakit mematikan akibat kebocoran vaskuler dan gangguan pembekuan darah sehingga menyebabkan kegagalan multiorgan dan syok hipovolemik. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Ebola.[1,2]

Virus Ebola pertama kali ditemukan pada tahun 1976 di dekat sungai Ebola, Republik Demokratik Kongo. Wabah ini dulu secara sporadik menyebar di Afrika, dan belum diketahui host reservoir alami virus ini. Berdasarkan sifat virus, para ahli berpendapat bahwa virus Ebola ditularkan melalui hewan, dengan kelelawar menjadi reservoir yang memungkinkan.[1,2]

Sumber Gambar: CDC Global, Wikimedia Commons, 2014. Sumber Gambar: CDC Global, Wikimedia Commons, 2014.

Diagnosis awal EVD sulit apabila hanya menilai gejala dan tanda klinis. Gejala demam, sakit kepala, dan lemas sulit dibedakan dari penyakit menular lain, seperti influenza, malaria, tifoid, atau meningitis. Gejala kehamilan seperti mual, muntah, kelelahan, nyeri kepala juga sangat mirip dengan EVD. Oleh karena itu, pada wanita hamil yang berisiko harus segera dilakukan pengecekan yang cepat jika dicurigai EVD. Pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan adalah uji ELISA (antigen-capture-enzyme-linked-immunosorbent assay), PCR (polymerase chain reaction), dan antibodi IgM-IgG untuk mendeteksi virus ebola.[1-2]

Perawatan suportif seperti rehidrasi intravena, terapi oksigen, serta obat-obatan untuk meningkatkan tekanan darah dan mengurangi gejala seperti muntah, diare, maupun nyeri dapat menurunkan mortalitas pasien. Pada saat terjadi wabah di Negara Demokratik Kongo tahun 2018, tersedia pengobatan regeneron (REGN-EB3) dan mAb114 yang telah dikonfirmasi dapat meningkatkan harapan hidup pasien secara keseluruhan. Kedua obat antivirus ini kemudian tetap digunakan untuk pasien dengan EVD terkonfirmasi.

Sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakit, diperlukan edukasi pada masyarakat terkait cara penularan virus. Pencegahan EVD dapat juga dilakukan melalui pemberian vaksinasi rVSV-ZEBOV.[1-2]

Referensi

1. Outbreaks. Ebola (Ebola Virus Disease). CDC.gov. 2021 https://www.cdc.gov/vhf/ebola/outbreaks/index-2018.html
2. Ebola virus disease. WHO. 2021. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/ebola-virus-disease

Patofisiologi Ebola

Artikel Terkait

  • Pengembangan Vaksin mRNA dan Kegunaannya di Masa Depan
    Pengembangan Vaksin mRNA dan Kegunaannya di Masa Depan
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas 22 jam yang lalu
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 17 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 17 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.