Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Fever of Unknown Origin (FUO) general_alomedika 2023-06-26T10:23:14+07:00 2023-06-26T10:23:14+07:00
Fever of Unknown Origin (FUO)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Fever of Unknown Origin (FUO)

Oleh :
dr. William Sumoro
Share To Social Media:

Fever of unknown origin (FUO) adalah demam tanpa penyebab yang jelas, yang saat ini didefinisikan dengan menggunakan istilah ‘FUO yang direvisi’. FUO dapat ditemukan pada beberapa kondisi, dari infeksi virus dan bakteri hingga keganasan seperti limfoma maupun leukemia.[1,2]

Istilah FUO didefinisikan pertama kali pada tahun 1961 oleh Petersdorf dan Beeson. FUO adalah peningkatan suhu tubuh di atas 38,3℃ pada >3 kali pemeriksaan selama setidaknya 3 minggu, tanpa adanya diagnosis yang ditegakkan setelah perawatan selama 1 minggu di rumah sakit.[1,2]

shutterstock_1507242380

Etiologi FUO sangatlah banyak, meliputi lebih dari 200 kondisi medis. Penyebab FUO dapat dikategorikan menjadi infeksi, peradangan noninfeksi, neoplasma/malignansi, dan gangguan lain. Meskipun kemajuan medis telah tercapai selama ini, kira-kira seperempat FUO masih belum terdiagnosis.[3,4]

Anamnesis dan pemeriksaan fisik dilakukan dengan terfokus pada riwayat dan tanda-tanda yang berkaitan dengan FUO. Penyakit malignansi/neoplasma biasanya berhubungan dengan anoreksia pada awal penyakit dan penurunan berat badan yang signifikan; penyakit infeksius berhubungan dengan rasa panas dingin atau menggigil; sedangkan sinovitis berkaitan dengan penyakit rematik atau inflamasi (kecuali penyakit vaskulitis).[4]

Pemeriksaan penunjang dilaksanakan secara selektif dan berdasarkan petunjuk klinis, untuk mengerucutkan diagnosis dan menghindari pemeriksaan yang berlebihan. Sementara, tata laksana kasus FUO dimulai dengan perawatan suportif hingga ditegakkannya diagnosis. Langkah ini dilakukan karena mortalitas FUO rendah dan terapi awal dengan obat antipiretik atau antimikroba dapat menunda penegakan diagnosis.[2,4]

Namun, perlu diperhatikan bahwa ada beberapa diagnosis kerja, jika dicurigai, perlu segera diberikan terapi secara empiris. Diagnosis kerja tersebut yaitu endokarditis infektif, arteritis sel raksasa, dan tuberkulosis milier atau sistem saraf pusat.[2]

Pada tahun 1991, FUO dibagi menjadi 4 bagian, yaitu klasik, nosokomial, neutropenik, dan FUO yang berkaitan dengan HIV.[1]

FUO Klasik

Peningkatan suhu tubuh >38,3 ℃ pada beberapa kali pemeriksaan selama lebih dari 3 minggu meskipun telah dilakukan pemeriksaan selama 3 kali kunjungan rawat jalan atau 3 hari perawatan di rumah sakit atau 1 minggu pemeriksaan ambulatori invasif.[1]

FUO Nosokomial

Peningkatan suhu tubuh >38,3 ℃ pada beberapa kali pemeriksaan yang dilakukan pada pasien rawat inap yang menerima perawatan akut dan di mana infeksinya belum menunjukkan gejala dan tanda ketika admisi di rumah sakit. Investigasi selama 3 hari yang termasuk setidaknya 2 hari lama inkubasi kultur adalah syarat minimum untuk diagnosis ini.[1]

FUO Neutropenik atau FUO Imunodefisiensi

Peningkatan suhu tubuh >38,3 ℃ pada beberapa kali pemeriksaan yang diamati pada pasien di mana jumlah hitung neutrofilnya <500/μL atau diperkirakan akan berada pada jumlah tersebut dalam 1‒2 hari. Diagnosis ini perlu dipertimbangkan pada investigasi yang mencakup setidaknya 2 hari lama inkubasi kultur.[1]

FUO Berkaitan dengan HIV

Peningkatan suhu tubuh >38,3 ℃ pada beberapa kali pemeriksaan selama lebih dari 4 minggu atau lebih dari 3 hari pada pasien HIV yang dirawat inap. Diagnosis ini perlu dipertimbangkan jika investigasi yang sesuai lebih dari 3 minggu, termasuk 2 hari lama inkubasi kultur, tidak mengungkapkan adanya hasil.[1]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Unger M, Karanikas G, et al. Fever of unknown origin (FUO) revised. Wien Klin Wochenschr. 2016 Nov;128(21-22):796-801. doi: 10.1007/s00508-016-1083-9. Epub 2016 Sep 26. PMID: 27670857; PMCID: PMC5104815.
2. Beresford RW, Gosbell IB. Pyrexia of unknown origin: causes, investigation and management. Royal Australian College of Physicians. 2016: 1011-1016.
3. F. M. Fusco, R. Pisapia et al. Fever of unknown origin (FUO): which are the factors influencing the final diagnosis? A 2005-2015 systematic review. BMC Infectious Diseases. 2019. 19:653
4. Cunha BA, Lortholary O, Cunha C. Fever if Unknown Origin: A Clinical Approach. The American Journal of Medicine. 2015. 128, 1138.e1-1138.e15

Patofisiologi Fever of Unknown O...

Artikel Terkait

  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
  • Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
    Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
  • TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis
    TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 12:12
Panduan pengobatan Tuberkulosis (TB) bulan ke 2 apakah ada guideline baru?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, mohon maaf mau tanya adakah pedoman cara pemeberian obat tb terbaru. Yang saya tahu tahap lanjutan itu konsumsi obatnya seminggu 3 kali dibulan...
dr.Feby Diana Rutman
Dibalas 20 Februari 2025, 19:02
Kasus TBC paru dengan hasil rontgen TBC aktif dengan TCM no detected
Oleh: dr.Feby Diana Rutman
4 Balasan
Alo dokter mohon ijin konsul dsn diskusi, saya dokter di puskesmas memiliki pasien perempuan berumur 62 tahun, datang dengan keluhan batuk >2 bulan, demam...
Anonymous
Dibalas 13 Desember 2024, 20:18
Penggunaan Obat Antidiabetes dan Insulin pada penderita TB dengan DM
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Pada penderita TB dengan DM, pengobatan diabetes lebih disarankan untuk menggunakan insulin dibandingkan OAD. Hal ini dikarenakan penggunaan OAD bersamaan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.