Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Fever of Unknown Origin (FUO) general_alomedika 2023-06-26T10:08:20+07:00 2023-06-26T10:08:20+07:00
Fever of Unknown Origin (FUO)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Fever of Unknown Origin (FUO)

Oleh :
dr. William Sumoro
Share To Social Media:

Patofisiologi fever of unknown origin (FUO), sama dengan patofisiologi demam pada umumnya, berhubungan dengan peningkatan kadar prostaglandin E2 (PGE2) pada hipotalamus sehingga memicu peningkatan set point suhu tubuh.[5]

Demam adalah peningkatan suhu tubuh yang terkontrol secara ketat di atas rentang normal sebagai respons terhadap perubahan set point yang dimediasi oleh interleukin-1 pada hipotalamus. Zat yang menyebabkan demam dinamakan pirogen, dan terbagi terbagi menjadi dua, yaitu pirogen eksogen dan endogen.[6]

FUO pada tahun 1991 dibagi menjadi empat, yaitu klasik, nosokomial, neutropenik, dan berkaitan dengan HIV.[1]

Pirogen Eksogen

Pirogen eksogen berasal dari luar tubuh, terutama adalah mikroba atau produknya, seperti toksin. Contoh pirogen eksogen adalah:

  • Endotoksin lipopolisakarida yang diproduksi oleh bakteri gram negatif, yang menyebabkan peningkatan suhu yang berkaitan dengan dosis paparan
  • Peptidoglikan yang dihasilkan oleh bakteri gram positif
  • Virus menyebabkan demam dengan cara menginvasi langsung pada makrofag dan reaksi imunologis terhadap komponen virus, sehingga menimbulkan pembentukan antibodi, induksi interferon, dan nekrosis sel
  • Nonmikrobial, sebagai contoh adalah proses fagositosis pada reaksi transfusi darah dan anemia hemolitik imun, kompleks antigen antibodi, hormon, obat-obatan, dan lesi intrakranial, seperti perdarahan dan trombosis[5,6]

Pirogen Endogen

Pirogen endogen berasal dari dalam tubuh dan bekerja pada pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Pirogen endogen termasuk dalam golongan sitokin dan dapat disebut sebagai sitokin pirogenik.

Contoh pirogen adalah interleukin-1 (IL-1), interleukin-6 (IL-6), tumor necrosis factor (TNF), dan interferon (INF). Tanpa adanya infeksi mikroba, inflamasi, trauma, atau kompleks, antigen-antibodi dapat menginduksi produksi IL-1, TNF, dan IL-6 sehingga memicu peningkatan set point pada hipotalamus.[5,6]

Patogenesis

Mikroba dan/atau produknya, disertai sitokin serta produk inflamasi lainnya (yang dilepas karena kerusakan jaringan, iskemia/nekrosis jaringan, dan/atau hipoksia) akan menginduksi makrofarg, sel endotel, dan sistem retikuloendotelial untuk memproduksi dan melepaskan sitokin pirogenik (IL-1, IL-6, TNF, IFN) ke dalam sirkulasi sistemik.[5]

Interaksi antara pirogen dengan endotelium vaskular sirkumventrikular hipotalamus adalah langkah pertama untuk meningkatkan set point ke tingkat suhu demam. Sitokin pirogenik tersebut akan memicu sintesis PGE2 di hipotalamus.[5]

Selain itu, toksin mikroba seperti endotoksin bertindak sebagai ligan toll-like receptor (TLR) di hipotalamus dan merangsang untuk sintesis PGE2.  PGE2 akan meningkatkan set point termostatik di hipotalamus ke tingkat suhu demam. Pusat vasomotor akan mengirimkan sinyal untuk mempertahankan panas dengan cara vasokonstriksi dan menghasilkan panas dengan cara menggigil, sehingga terjadilah demam.[5]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Unger M, Karanikas G, et al. Fever of unknown origin (FUO) revised. Wien Klin Wochenschr. 2016 Nov;128(21-22):796-801. doi: 10.1007/s00508-016-1083-9. Epub 2016 Sep 26. PMID: 27670857; PMCID: PMC5104815.
5. Dinarello CA, Porat R. Pathophysiology and treatment of fever in adults. Uptodate. 2020. https://www.uptodate.com/contents/pathophysiology-and-treatment-of-fever-in-adults
6. El-Radhi. AS. Pathogenesis of Fever. Clinical Manual of Fever in Children. Springer International Publishing AG. 2018. https://doi.org/10.1007/978-3-319-92336-9_3

Pendahuluan Fever of Unknown Ori...
Etiologi Fever of Unknown Origin...

Artikel Terkait

  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
  • Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
    Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
  • TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis
    TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 12:12
Panduan pengobatan Tuberkulosis (TB) bulan ke 2 apakah ada guideline baru?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, mohon maaf mau tanya adakah pedoman cara pemeberian obat tb terbaru. Yang saya tahu tahap lanjutan itu konsumsi obatnya seminggu 3 kali dibulan...
dr.Feby Diana Rutman
Dibalas 20 Februari 2025, 19:02
Kasus TBC paru dengan hasil rontgen TBC aktif dengan TCM no detected
Oleh: dr.Feby Diana Rutman
4 Balasan
Alo dokter mohon ijin konsul dsn diskusi, saya dokter di puskesmas memiliki pasien perempuan berumur 62 tahun, datang dengan keluhan batuk >2 bulan, demam...
Anonymous
Dibalas 13 Desember 2024, 20:18
Penggunaan Obat Antidiabetes dan Insulin pada penderita TB dengan DM
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Pada penderita TB dengan DM, pengobatan diabetes lebih disarankan untuk menggunakan insulin dibandingkan OAD. Hal ini dikarenakan penggunaan OAD bersamaan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.