Epidemiologi Giardiasis
Menurut laporan epidemiologi, giardiasis merupakan infeksi saluran pencernaan akibat protozoa yang paling banyak ditemukan, yakni ditemukan pada 2% orang dewasa dan 8% anak-anak.[2]
Global
Giardiasis adalah penyebab diare yang dapat ditemukan secara global. Sekitar 33% populasi di negara-negara berkembang diestimasi pernah mengalami giardiasis. Angka prevalensi nyatanya juga mungkin lebih tinggi daripada angka estimasi karena sekitar 50-70% kasus infeksi Giardia bersifat asimtomatik.[2,6]
Prevalensi giardiasis di negara-negara berkembang adalah sekitar 20-30%, sedangkan prevalensi di negara-negara maju adalah sekitar 2-7%. Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, kelompok usia yang paling banyak mengalami giardiasis adalah anak usia 0-4 tahun. Insiden tertinggi ada di akhir musim panas hingga awal musim gugur akibat meningkatnya aktivitas di air tawar, misalnya berenang di sungai atau danau.[2,6]
Indonesia
Saat ini belum ada data epidemiologi nasional mengenai giardiasis di Indonesia. Data yang ada hanyalah laporan dari beberapa fasilitas kesehatan dengan jumlah sampel yang kecil. Menurut data yang ada, giardiasis terutama rentan terjadi pada anak-anak yang mempunyai kebiasaan tidak menggunakan alas kaki, tidak mencuci tangan, dan tidak menjaga kebersihan kuku.[11]
Mortalitas
Mortalitas akibat giardiasis jarang terjadi. Namun, risiko mortalitas meningkat pada bayi, pasien lansia, atau pasien malnutrisi.[1,8]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur