Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Giardiasis general_alomedika 2024-03-18T09:52:24+07:00 2024-03-18T09:52:24+07:00
Giardiasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Giardiasis

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Etiologi giardiasis adalah protozoa ekstraselular Giardia intestinalis, yang disebut juga sebagai Giardia lamblia dan Giardia duodenalis. Giardia intestinalis memiliki delapan genotipe (A-H), tetapi hanya genotipe A dan B dapat menginfeksi manusia.[2,3]

Trofozoit Giardia intestinalis berbentuk seperti buah pir atau tetesan air dengan ukuran panjang 9-21 µm dan lebar 5-15 µm. Bagian dorsal trofozoit agak cembung, sedangkan bagian ventralnya rata dan memiliki diskus ventral. Diskus ventral adalah sitoskeleton yang terbentuk dari kompleks mikrotubulus dan microribbons. Diskus ventral tersebut memungkinkan parasit menempel dengan kuat pada epitel usus.[1,6]

Trofozoit memiliki flagela berjumlah empat pasang yang mengarah ke posterior dan berfungsi sebagai alat gerak. Pada trofozoit, terdapat dua nukleus yang simetris dengan karyosome yang menonjol dan tampak jelas dengan pewarnaan.[1,6]

Kista Giardia berbentuk oval dengan dinding yang reguler, ukuran panjang 8-12 µm, dan lebar 7-10 µm. Masing-masing kista Giardia melepaskan dua trofozoit pada proses ekskistasi. Kista Giardia bersifat resistan terhadap disinfektan seperti chlorine dan bisa bertahan dalam waktu mingguan hingga bulanan di lingkungan lembab dan dingin.[1,6]

Faktor Risiko

Faktor risiko giardiasis yang utama adalah higienitas personal yang buruk, ketersediaan air bersih yang kurang, dan sanitasi lingkungan yang buruk. Beberapa orang memiliki risiko mengalami giardiasis lebih tinggi, yakni:

  • Turis yang berkunjung ke negara berkembang atau yang melakukan perjalanan ke alam liar
  • Orang yang mengonsumsi air atau makanan mentah
  • Pekerja di tempat penitipan anak
  • Orang yang kontak dengan pasien giardiasis atau hewan yang terinfeksi Giardia

  • Pekerja yang mengelola pembuangan feses
  • Pasien imunodefisiensi
  • Pasien cystic fibrosis

  • Orang yang melakukan seks anal-oral tanpa proteksi[2,5,6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Nazer H. Giardiasis. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/176718-overview
2. Dunn N, Juergens AL. Giardiasis. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513239/
3. Allain T, Buret AG. Chapter Five – Pathogenesis and post-infectious complications in giardiasis. Advances in Parasitology. 2020;107:173-199. https://doi.org/10.1016/bs.apar.2019.12.001
5. Minetti C, Chalmers RM, Beeching NJ, et al. Giardiasis. BMJ. 2016;355:i5369.
6. Leung AKC, Leung AMM, Wong AHC, et al. Giardiasis: An overview. Recent Patents on Inflammation & Allergy Drug Discovery. 2019;13:134-143.

Patofisiologi Giardiasis
Epidemiologi Giardiasis
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.