Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Gigitan Manusia general_alomedika 2022-07-13T07:21:33+07:00 2022-07-13T07:21:33+07:00
Gigitan Manusia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Gigitan Manusia

Oleh :
Bianda Pramudita MSc
Share To Social Media:

Penatalaksanaan gigitan manusia adalah irigasi dan debridemen luka, profilaksis tetanus, dan pemberian antibiotik profilaksis. Pada kasus dimana kekerasan pada anak atau dalam rumah tangga dicurigai, dokter perlu mendokumentasikan luka secara adekuat (dengan foto) dan membuat laporan pada pihak berwajib.[1,4]

Irigasi dan Debridemen

Pada awal perawatan, dokter perlu melakukan kendali perdarahan aktif, bisa dengan melakukan penekanan pada luka. Kemudian, lakukan penilaian fungsi neurovaskular dan keparahan cedera pada bagian distal luka. Berikan pasien manajemen nyeri yang adekuat sebelum memulai irigasi.

Luka gigitan manusia dibersihkan dengan irigasi cairan isotonik sebanyak mungkin hingga luka benar-benar bersih. Cairan yang bisa digunakan adalah cairan salin normal. Bersihkan debris, jaringan mati, dan bekuan darah untuk mempercepat penyembuhan luka dan menghasilkan bekas luka yang minimal.

Penjahitan pada luka robek akibat gigitan manusia masih dalam kontroversi. Prinsip umum yang bisa digunakan adalah luka pada tangan, luka tembus, luka yang terinfeksi, dan luka yang sudah berumur lebih dari 12 jam sebaiknya tidak dijahit. Jenis luka ini dirawat secara sekunder, sambil memberi pasien antibiotik untuk pencegahan infeksi. Apabila luka diputuskan untuk dijahit, maka sebaiknya teknik jahitan yang digunakan adalah jahitan terputus. Jahitan jangan terlalu ketat, dengan tujuan aproksimasi tepi luka sembari masih memberi ruang untuk drainase.[1,4,11]

Profilaksis Tetanus

Meskipun jarang, gigitan manusia dapat mengandung Clostridium tetani. Karena itu perlu dilakukan pemeriksaan terkait kebersihan luka dan status imunisasi pasien. Menurut CDC, tetanus immunoglobulin dan 3 dosis vaksin tetanus dapat diberikan pada pasien jika tidak diketahui riwayat imunisasinya dan jika hanya menerima kurang dari 3 dosis. Selain itu, pemberian profilaksis tetanus juga dipertimbangkan pada pasien yang sudah menerima dosis lengkap vaksin tetanus namun dilakukan lebih dari 5 tahun yang lalu.[1,4]

Antibiotik

Seluruh luka gigitan manusia yang menyebabkan gangguan integritas kulit memerlukan antibiotik profilaksis. Pilihan antibiotik empiris yang utama adalah amoxicillin clavulanate 875/125 mg setiap 12 jam selama 3-5 hari. Alternatif intravena adalah ampicillin-sulbactam 1,5 hingga 3 gram setiap 6 jam. Pilihan lain adalah doxycycline 100 mg setiap 12 jam.[1,2,4,12]

Imobilisasi dan Elevasi

Lakukan imobilisasi dan elevasi pada bagian yang terluka. Elevasi dapat terus dilakukan hingga pembengkakan mereda. Mobilisasi dini (48-72 jam pasca cedera) dapat mencegah komplikasi berupa kaku sendi.[1]

Pembedahan

Intervensi bedah seringkali dibutuhkan untuk eksplorasi dan debridemen luka sederhana ataupun untuk memperbaiki struktur anatomis yang kompleks. Beberapa kondisi yang memerlukan intervensi bedah adalah gigitan manusia dengan infeksi berat, abses, penetrasi sendi, fraktur, laserasi tendon, osteomyelitis, tenosynovitis, arthritis septik, dan gangguan pada neurovaskular atau saraf dan kelenjar sekitar. Apabila ada jaringan yang avulsi, misalnya jari atau telinga, bungkus dengan kassa steril dan rendam dalam cairan salin normal, kemudian letakkan dalam air dingin.

Luka Kepala Leher

Luka pada kepala leher sering melibatkan telinga, hidung, atau bibir. Luka pada kepala juga sering berupa luka tembus (puncture wound) yang sulit dibersihkan secara adekuat kecuali jika diekstensikan agar bisa diirigasi secara ekstensif. Pada kasus-kasus tersebut, luka sebaiknya dibiarkan menyembuh secara sekunder.

Pada luka yang melibatkan telinga atau hidung, kehilangan jaringan bisa terjadi dan dapat sulit disembuhkan terutama jika melibatkan hilangnya kartilago. Lakukan konsultasi dengan dokter spesialis bedah plastik untuk rekonstruksi.

Pada luka yang melibatkan bibir, Vermillion defect dapat diperbaiki dengan flap mukosa. Jika ukuran luka melibatkan sepertiga panjang bibir, maka dapat dilakukan eksisi wedge atau chevron, lalu melakukan aproksimasi tepi luka. Aproksimasi muskular orbikularis oris dilakukan dengan teknik jahitan terputus dengan benang absorbable. Defek yang besar dapat memerlukan flap lokal, seperti Gillies fan flap dan Karapandzic myocutaneous flap; ataupun prosedur lip switch.

Clenched-Fist Injury

Clenched-fist injury adalah mekanisme luka gigitan manusia yang paling sering. Apabila terjadi fraktur, lakukan konsultasi ke spesialis ortopedi agar dapat ditentukan adanya cedera pada sendi ataupun tendon.[1,4]

Referensi

1. Barrett J. Human Bites. Medscape. 2021.
4. Bula-Rudas FJ, Olcott JL. Human and Animal Bites. Pediatrics in Review 2018;39:490–500. https://doi.org/10.1542/pir.2017-0212.
11. Busse B. Wound Management in Urgent Care. Cham: Springer International Publishing; 2016. http://dx.doi.org/10.1007/978-3-319-27428-7
12. Stevens DL, Bisno AL, Chambers HF, Dellinger EP, Goldstein EJ, Gorbach SL, Hirschmann JV, Kaplan SL, Montoya JG, Wade JC; Infectious Diseases Society of America. Practice guidelines for the diagnosis and management of skin and soft tissue infections: 2014 update by the Infectious Diseases Society of America. Clin Infect Dis. 2014 Jul 15;59(2):e10-52. doi: 10.1093/cid/ciu444. Erratum in: Clin Infect Dis. 2015 May 1;60(9):1448. Dosage error in article text. PMID: 24973422.

Diagnosis Gigitan Manusia
Prognosis Gigitan Manusia
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.