Penatalaksanaan Gigitan Manusia
Penatalaksanaan gigitan manusia adalah irigasi dan debridemen luka, profilaksis tetanus, dan pemberian antibiotik profilaksis. Pada kasus dimana kekerasan pada anak atau dalam rumah tangga dicurigai, dokter perlu mendokumentasikan luka secara adekuat (dengan foto) dan membuat laporan pada pihak berwajib.[1,4]
Irigasi dan Debridemen
Pada awal perawatan, dokter perlu melakukan kendali perdarahan aktif, bisa dengan melakukan penekanan pada luka. Kemudian, lakukan penilaian fungsi neurovaskular dan keparahan cedera pada bagian distal luka. Berikan pasien manajemen nyeri yang adekuat sebelum memulai irigasi.
Luka gigitan manusia dibersihkan dengan irigasi cairan isotonik sebanyak mungkin hingga luka benar-benar bersih. Cairan yang bisa digunakan adalah cairan salin normal. Bersihkan debris, jaringan mati, dan bekuan darah untuk mempercepat penyembuhan luka dan menghasilkan bekas luka yang minimal.
Penjahitan pada luka robek akibat gigitan manusia masih dalam kontroversi. Prinsip umum yang bisa digunakan adalah luka pada tangan, luka tembus, luka yang terinfeksi, dan luka yang sudah berumur lebih dari 12 jam sebaiknya tidak dijahit. Jenis luka ini dirawat secara sekunder, sambil memberi pasien antibiotik untuk pencegahan infeksi. Apabila luka diputuskan untuk dijahit, maka sebaiknya teknik jahitan yang digunakan adalah jahitan terputus. Jahitan jangan terlalu ketat, dengan tujuan aproksimasi tepi luka sembari masih memberi ruang untuk drainase.[1,4,11]
Profilaksis Tetanus
Meskipun jarang, gigitan manusia dapat mengandung Clostridium tetani. Karena itu perlu dilakukan pemeriksaan terkait kebersihan luka dan status imunisasi pasien. Menurut CDC, tetanus immunoglobulin dan 3 dosis vaksin tetanus dapat diberikan pada pasien jika tidak diketahui riwayat imunisasinya dan jika hanya menerima kurang dari 3 dosis. Selain itu, pemberian profilaksis tetanus juga dipertimbangkan pada pasien yang sudah menerima dosis lengkap vaksin tetanus namun dilakukan lebih dari 5 tahun yang lalu.[1,4]
Antibiotik
Seluruh luka gigitan manusia yang menyebabkan gangguan integritas kulit memerlukan antibiotik profilaksis. Pilihan antibiotik empiris yang utama adalah amoxicillin clavulanate 875/125 mg setiap 12 jam selama 3-5 hari. Alternatif intravena adalah ampicillin-sulbactam 1,5 hingga 3 gram setiap 6 jam. Pilihan lain adalah doxycycline 100 mg setiap 12 jam.[1,2,4,12]
Imobilisasi dan Elevasi
Lakukan imobilisasi dan elevasi pada bagian yang terluka. Elevasi dapat terus dilakukan hingga pembengkakan mereda. Mobilisasi dini (48-72 jam pasca cedera) dapat mencegah komplikasi berupa kaku sendi.[1]
Pembedahan
Intervensi bedah seringkali dibutuhkan untuk eksplorasi dan debridemen luka sederhana ataupun untuk memperbaiki struktur anatomis yang kompleks. Beberapa kondisi yang memerlukan intervensi bedah adalah gigitan manusia dengan infeksi berat, abses, penetrasi sendi, fraktur, laserasi tendon, osteomyelitis, tenosynovitis, arthritis septik, dan gangguan pada neurovaskular atau saraf dan kelenjar sekitar. Apabila ada jaringan yang avulsi, misalnya jari atau telinga, bungkus dengan kassa steril dan rendam dalam cairan salin normal, kemudian letakkan dalam air dingin.
Luka Kepala Leher
Luka pada kepala leher sering melibatkan telinga, hidung, atau bibir. Luka pada kepala juga sering berupa luka tembus (puncture wound) yang sulit dibersihkan secara adekuat kecuali jika diekstensikan agar bisa diirigasi secara ekstensif. Pada kasus-kasus tersebut, luka sebaiknya dibiarkan menyembuh secara sekunder.
Pada luka yang melibatkan telinga atau hidung, kehilangan jaringan bisa terjadi dan dapat sulit disembuhkan terutama jika melibatkan hilangnya kartilago. Lakukan konsultasi dengan dokter spesialis bedah plastik untuk rekonstruksi.
Pada luka yang melibatkan bibir, Vermillion defect dapat diperbaiki dengan flap mukosa. Jika ukuran luka melibatkan sepertiga panjang bibir, maka dapat dilakukan eksisi wedge atau chevron, lalu melakukan aproksimasi tepi luka. Aproksimasi muskular orbikularis oris dilakukan dengan teknik jahitan terputus dengan benang absorbable. Defek yang besar dapat memerlukan flap lokal, seperti Gillies fan flap dan Karapandzic myocutaneous flap; ataupun prosedur lip switch.
Clenched-Fist Injury
Clenched-fist injury adalah mekanisme luka gigitan manusia yang paling sering. Apabila terjadi fraktur, lakukan konsultasi ke spesialis ortopedi agar dapat ditentukan adanya cedera pada sendi ataupun tendon.[1,4]