Prognosis Influenza
Prognosis influenza umumnya baik, terutama pada individu imunokompeten. Pasien dapat pulih sepenuhnya dalam 1-2 minggu setelah onset gejala. Namun, pada kelompok risiko tinggi, seperti anak kecil dan lansia, influenza dapat menyebabkan komplikasi serius. Komplikasi yang mungkin terjadi melibatkan sistem pernapasan, termasuk pneumonia bakteri sekunder, serta perburukan dari kondisi medis lain yang sudah ada pada pasien.[2]
Komplikasi
Komplikasi yang umum ditemukan pada kasus influenza adalah pneumonia.[2]
Pneumonia Influenza
Pneumonia influenza primer ditandai dengan batuk progresif, dyspnea, dan sianosis yang timbul setelah gejala awal influenza. Dari rontgen toraks, ditemukan gambaran infiltrat bilateral difus tanpa adanya konsolidasi, yang dapat berkembang menjadi gambaran seperti acute respiratory distress syndrome (ARDS).[2]
Pneumonia Bakterial Sekunder
Pneumonia bakterial sekunder dapat terjadi akibat koinfeksi berbagai patogen, contohnya Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, dan Haemophilus influenzae. Patogen yang paling dikhawatirkan adalah Staphylococcus pneumoniae, yang berkembang dalam 2-3 hari setelah gambaran presentasi awal pneumonia viral.[2]
Secara klinis, pasien akan terlihat toksik, disertai hemoptisis produktif, hipoksemia, leukositosis, dan gambaran kavitas infiltrat multipel pada rontgen toraks.[2,13]
Aspergillosis
Komplikasi influenza berupa pulmonary aspergillosis biasanya ditemukan pada pasien dengan penyakit kronik berat. Umumnya komplikasi sudah timbul sejak awal penyakit influenza terjadi. Faktor risiko penyakit ini antara lain adalah pemakaian agen imunomodulator dan penggunaan inhibitor neuraminidase.[2]
Myositis
Myositis adalah komplikasi yang jarang terjadi. Pasien umumnya akan mengalami rhabdomyolysis, yang ditandai dengan peningkatan kadar kreatin kinase dan myoglobinuria.[2,13]
Prognosis
Prognosis influenza pada pasien sehat tanpa adanya penyakit komorbid umumnya adalah baik. Akan tetapi, pada kasus tertentu waktu penyembuhan bisa saja lebih lama dan terdapat gejala sisa berupa rasa lemah yang bertahan hingga beberapa minggu. Mortalitas pada influenza terutama terjadi pada kelompok usia bayi dan lansia.
Individu berusia lanjut, anak kecil, dan pasien imunokompromais memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi. Kesehatan umum, vaksinasi influenza, dan akses cepat ke perawatan medis juga memainkan peran penting dalam menentukan prognosis.[1,2]
Prognosis Berdasarkan Tipe Virus Influenza
Influenza tipe A memiliki potensi pandemik dan dapat mengalami perubahan genetik yang signifikan, yang dapat meningkatkan tingkat keparahan dan menimbulkan ancaman kesehatan masyarakat yang lebih besar. Tipe B cenderung memiliki variasi genetik yang lebih terbatas dibandingkan dengan tipe A dan umumnya tidak terlibat dalam pandemi.
Influenza tipe B dapat menyebabkan penyakit yang serius, tetapi tingkat keparahan biasanya lebih rendah daripada tipe A. Sementara itu, tipe C biasanya menyebabkan infeksi ringan hingga tanpa gejala.[1,2]
Penulisan pertama: dr. Sunita