Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Gondongan general_alomedika 2022-02-23T14:39:34+07:00 2022-02-23T14:39:34+07:00
Gondongan
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Gondongan

Oleh :
Edwin Wijaya
Share To Social Media:

Edukasi yang penting diperhatikan untuk pasien gondongan atau mumps adalah menghindari kontak dengan individu yang sehat, terutama anak-anak dan kelompok yang memiliki gangguan imunitas.

Penyuntikan imunoglobulin tidak efektif sehingga pencegahan terbaik adalah dengan imunisasi. Imunisasi yang tersedia dapat bersifat tunggal maupun kombinasi. Di Indonesia, vaksin gondongan tersedia dalam bentuk vaksin MMR (measles, mumps, rubella) dengan nama dagang M-M-R®II dan Trimovax® [7]

Vaksin MMR

Vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella) sudah tidak beredar lagi di Indonesia dan digantikan dengan vaksin MR (Measles-Rubella) saja.

Vaksin MMR merupakan vaksin hidup (live-attenuated) sebaiknya disimpan dalam suhu 2-8°C. Serokonversi terjadipada lebih dari 90% individu yang disuntik. Fungsi vaksinasi ini adalah untuk mengurangi risiko terinfeksi dan mencegah komplikasi berat

Indikasi, Dosis, dan Jadwal

Vaksin boleh diberikan mulai usia 12-18 bulan, karena pada usia di bawah 1 tahun bayi masih memiliki kekebalan yang didapat dari ibu. Vaksin tetap boleh diberikan biarpun sudah pernah terkena campak, gondongan, maupun rubella. Penyuntikan secara intramuskular dengan dosis 0,5 ml. [7]

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan imunisasi MMR pada usia 15 bulan dilanjutkan dengan booster pada usia 15 tahun. [8]

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)

Demam merupakan komplikasi paling sering. Demam di atas 39,4 °C terjadi pada sekitar 5% penyuntikan. Demam dapat terjadi hingga 7-12 hari setelah penyuntikan. Pembengkakan kelenjar parotis terjadi pada 1% anak, kejang demam pada 0,1% anak. Ensefalitis dapat terjadi dengan angka kejadian kurang dari 1/1.000.000 dosis [7]

Kontraindikasi

Kontraindikasi vaksin MMR adalah :

  • Pasien dengan imunitas menurun, infeksi HIV, dan defisiensi imunitas bawaan
  • Pasien dengan pengobatan steroid dosis tinggi jangka panjang
  • Alergi berat terhadap gelatin atau neomisin
  • Baru mendapat suntikan vaksin hidup dalam 4 minggu terakhir. Pemberian suntikan MMR ditunda hingga minimal setelah 1 bulan setelah suntikan vaksin hidup terakhir
  • Sedang hamil. Pada wanita dewasa, disarankan untuk tidak hamil minimal 3 bulan setelah penyuntikan MMR. [7]

Referensi

7. Ranuh IGNG, Suyitno H, Hadinegoro SRS, Kartasasmita CB, Ismoedjanto, Soedjatmiko. Pedoman Imunisasi di Indonesia. Edisi 5. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2014

8. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jadwal Imunisasi 2017. updated April 2017, [cited October 14, 2017]

9. Wakefield AJ, Murch SH, Anthony A, Linnell, Casson DM, Malik M, et al. Ileal lymphoid nodular hyperplasia, non-spesific colitis, and pervasive developmental disorder in children. Lancet. 1998; 351:637-41 [retracted]

10. Deer B. Secrets of the MMR scare how the case against MMR vaccine was fixed. BMJ. 2011; 342:c5347

Prognosis Gondongan
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 31 Desember 2024, 23:03
mumps pada ibu hamil trimester 2
Oleh: Anonymous
1 Balasan
dok saya ada px ibu hamil g3p1a1 h19 mgg dgn nyeri leher sebelah kiri, bengkak disertai demam. Saya dx dengan mumps, tertular dari anak pasien. Apakah px ini...
Anonymous
Dibalas 17 November 2024, 19:27
Pemilihan antivirus untuk mumps
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok. Apakah antivirus seperti isprinol memang diperlukan untuk kasus MUMPS ?? Karena banyak kasus yang hanya dengan pengobatan simptomatis, lama...
dr.karina daniel
Dibalas 24 Februari 2020, 10:32
Hubungan struma nodosa non toksis dengan fertilitas
Oleh: dr.karina daniel
3 Balasan
Allo dokter izin bertanya..apakah ada hubungan langsung dari struma nodusa non toksis dengan kesuburan?

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.