Prognosis Penyakit Lyme
Prognosis pasien penyakit Lyme atau borreliosis Lyme yang diterapi dengan antibiotik yang tepat umumnya baik. Namun, beberapa pasien yang tidak diterapi dalam waktu yang cepat dapat mengalami komplikasi neurologis, kardiak, dan muskuloskeletal.
Komplikasi
Komplikasi penyakit Lyme umumnya terjadi pada fase early disseminated disease dan late Lyme disease. Komplikasi umumnya menyerang sistem saraf, muskuloskeletal, dan kardiak.
Komplikasi Neurologi
Pada fase early disseminated disease, pasien bisa mengalami komplikasi saraf perifer, seperti radikulopati, neuropati kranial, dan mononeuropati multipleks. Palsi nervus fasialis (VII) merupakan tipe neuropati kranial yang paling sering ditemukan. Selain itu, meningitis limfositik dan ensefalitis juga dapat terjadi pada fase ini. Komplikasi neurologi jangka panjang yang dapat ditemukan adalah ensefalomielitis, neuropati perifer, atau ensefalopati.[1,7]
Komplikasi Muskuloskeletal
Komplikasi muskuloskeletal umumnya terjadi dalam jangka panjang. Komplikasi yang sering adalah artritis monoartikular atau oligoartikular. Selain itu, efusi berat pada sendi lutut juga sering ditemukan.[1,7]
Komplikasi Kardiak
Komplikasi kardiak dapat terjadi pada fase early disseminated disease. Beberapa komplikasi yang dilaporkan adalah AV blok, miokarditis, dan perikarditis. Pasien yang memiliki komplikasi kardiak simptomatik umumnya disarankan untuk rawat inap.[1,7]
Prognosis
Prognosis pasien yang ditangani dengan cepat menggunakan antibiotik umumnya baik. Namun, pasien dengan diagnosis terlambat, kegagalan terapi antibiotik, dan supresi imun umumnya memiliki prognosis yang lebih buruk.
Beberapa pasien dapat mengalami gejala nonspesifik, seperti fatigue, artralgia, dan myalgia selama beberapa minggu. Gejala nonspesifik ini umumnya akan membaik dengan pemberian obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dan menghilang setelah beberapa bulan. Pada beberapa pasien, gejala ini dapat terjadi persisten >6 bulan setelah terapi antibiotik.[2,7]