Diagnosis Trichuriasis
Untuk menegakkan diagnosis trichuriasis atau infeksi cacing cambuk, pemeriksaan tinja sering digunakan untuk mengidentifikasi telur cacing. Pemeriksaan ini melibatkan pengumpulan sampel tinja dan deteksi telur cacing menggunakan mikroskop. Gejala yang muncul pada infeksi trichuriasis meliputi diare, kelelahan, penurunan berat badan, dan anemia.[1,2]
Anamnesis
Pada anamnesis perlu ditanyakan identitas dan lingkungan tempat tinggal pasien, identifikasi faktor risiko trichuriasis, serta keluhan pasien. Manifestasi klinis trichuriasis bervariasi dari ringan hingga berat bergantung pada beban parasit yang menginfeksi. Pasien dengan infeksi ringan umumnya asimtomatik atau subklinik.
Gejala klinis baru muncul pada pasien dengan beban parasit yang cukup tinggi, biasanya pada anak-anak atau pasien dewasa dengan paparan yang signifikan. Gejala yang dapat muncul antara lain rasa tidak nyaman atau nyeri abdomen, nyeri saat defekasi, feses berlendir dan berdarah, defekasi nokturnal, diare atau konstipasi. Pada infeksi berat dapat terjadi prolaps rektum, defisiensi vitamin, anemia, sindrom disentri, atau kolitis kronis.[1-3]
Gejala Klinis
Gejala yang mungkin dialami pasien mencakup diare, terutama diare berdarah, kelelahan, penurunan berat badan, dan nyeri perut. Pasien juga bisa mengalami anemia atau prolaps rektum.[1-3]
Faktor Risiko
Identifikasi faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan infeksi, seperti paparan dengan tanah atau air yang terkontaminasi, kondisi sanitasi yang buruk, atau kontak dengan individu yang terinfeksi. Tanyakan juga gaya hidup, kebiasaan makan, dan pola hidup sehari-hari. Budaya memakan makanan yang tidak dikupas atau dicuci dapat atau defekasi di tanah dapat meningkatkan risiko infeksi.[1-3]
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan nyeri tekan ringan pada abdomen, tanda-tanda anemia, darah pada rectal touche, clubbing finger, prolaps rektum (pada infeksi berat) ,dan visualisasi cacing dewasa pada mukosa rektum jika rektum prolaps. Pada anak-anak dapat terjadi penurunan berat badan akibat diare dan sindrom disentri, serta gangguan tumbuh kembang akibat anemia.[1,2]
Nyeri Abdomen
Pasien dengan infeksi berat dapat mengalami nyeri abdomen, terutama di sekitar daerah perut bawah.[1,2]
Anemia
Infeksi berat oleh cacing cambuk dapat menyebabkan kehilangan darah kronis dan berkontribusi pada perkembangan anemia pada pasien.[1-3]
Nutrisi
Infeksi yang berat dapat menyebabkan penurunan berat badan dan gangguan pertumbuhan, terutama pada anak-anak.[1,2]
Pemeriksaan Perianal
Pasien mungkin mengalami iritasi dan gatal di sekitar daerah anus, terutama jika cacing telah menyebabkan peradangan atau infeksi lokal. Pada kasus yang jarang, bisa terjadi prolaps rektum dan tampak visualisasi cacing secara langsung.[1,2]
Diagnosis Banding
Diagnosis banding trichuriasis meliputi inflammatory bowel disease, giardiasis, dan infeksi cacing lain.[1,2]
Inflammatory Bowel Disease
Manifestasi klinis inflammatory bowel disease (IBD) mirip dengan trichuriasis, yaitu diare dengan atau tanpa lendir dan darah, nyeri perut, penurunan berat badan, dan gangguan pertumbuhan pada pasien anak. Namun, selain manifestasi tersebut, pada IBD dapat terjadi manifestasi ekstra-gastrointestinal seperti uveitis, artritis, dan manifestasi dermatologi.
Pemeriksaan sigmoidoskopi atau kolonoskopi dapat menunjukkan inflamasi mukosa usus, baik pada trichuriasis maupun IBD. Meski begitu, pada trichuriasis akan nampak cacing dewasa teruntai di mukosa usus. Anamnesis faktor risiko juga dapat membantu mengarahkan diagnosis.[1,2]
Giardiasis
Giardiasis menunjukkan gejala dan tanda yang mirip dengan trichuriasis, yaitu diare cair, nyeri perut, dan penurunan berat badan. Namun, pada giardiasis dapat muncul gejala ekstra-gastrointestinal di paru, kulit, dan saraf, sedangkan pada trichuriasis tidak muncul manifestasi ekstra-gastrointestinal.
Diagnosis dapat dibedakan dengan melakukan pemeriksaan mikroskopis sampel feses dimana pada giardiasis akan ditemukan kista atau trofozoit Giardia sp., sedangkan pada trichuriasis akan ditemukan telur T. trichiura.[1,2]
Infeksi Cacing Lain
Infeksi cacing lain, seperti askariasis, ankilostomiasis, dan skistosomiasis, dapat menunjukkan gejala yang serupa dengan trichuriasis, namun pada trichuriasis tidak ada keterlibatan ekstra gastrointestinal seperti yang terjadi pada infeksi cacing lainnya. Diagnosis dapat dibedakan dengan identifikasi telur cacing pada pemeriksaan mikroskopik feses.[1,2]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan standar utama dalam menegakkan diagnosis trichuriasis adalah pemeriksaan mikroskopik feses untuk mengidentifikasi telur Trichuris trichiura.[1,3]
Pemeriksaan Feses
Pemeriksaan mikroskopik feses merupakan pemeriksaan standar untuk menegakkan diagnosis trichuriasis. Pemeriksaan mikroskopik feses dilakukan untuk mengidentifikasi telur T. trichiura secara kualitatif (morfologi telur T. trichiura) dan kuantitatif (jumlah telur).
Secara kualitatif, hasil pemeriksaan dinyatakan sebagai positif (telur T. trichiura teridentifikasi) atau negatif (tidak ditemukan telur T. trichiura). Dalam interpretasi hasil, perlu diperhatikan bahwa hasil negatif palsu dapat terjadi pada periode waktu 3 bulan antara ingesti telur oleh host hingga perkembangan menjadi cacing dewasa dalam tubuh host, dimana selama periode ini mungkin belum terjadi shedding telur, yakni larva belum keluar dan pasien asimtomatik. Untuk kepentingan epidemiologi, proporsi hasil positif dari sampel yang diperiksa dapat berguna dalam interpretasi tingkat prevalensi.[1,3,5]
Pemeriksaan mikroskopik feses secara kuantitatif dilakukan dengan metode Kato-Katz untuk menghitung telur per satuan berat feses. Perhitungan telur per gram feses digunakan untuk menentukan beban parasite atau derajat infeksi. Beban parasit dikatakan rendah jika ditemukan 1-1.999 telur per gram feses, sedang jika ditemukan 1.000-9.999 telur per gram feses, dan tinggi jika ditemukan ≥10.000 telur per gram feses.[1,2,8,13]
Sigmoidoskopi atau Kolonoskopi
Pemeriksaan sigmoidoskopi atau kolonoskopi dapat dilakukan pada komplikasi anemia berat atau infeksi menetap. Pada pemeriksaan ini dapat ditemukan tanda klasik “coconut cake rectum” dari badan putih cacing dewasa yang teruntai pada mukosa usus yang inflamasi.[1,2]