Untuk meningkatkan angka kepatuhan minum obat dan mengedukasi pasien TB, pemerintah memiliki program Directly Observed Therapy Short Course (DOTS). Pada program ini, tenaga medis akan mensupervisi secara langsung pasien untuk dapat minum obat. Tenaga medis juga dapat meminta salah satu anggota keluarga yang dapat menjadi pengawas minum obat yang bertugas untuk memastikan pasien minum obatnya setiap hari. [15,16]

Selain pemberian obat yang diawasi secara langsung, program DOTS juga mencakup komitmen pemerintah untuk menjalankan program TB nasional, upaya penemuan kasus TB dengan pemeriksaan BTA, pengadaan OAT secara berkesinambungan, dan pengawasan dan pelaporan yang sesuai standar. [15,16]

Terdapat satu studi yang menyarankan pemberian dukungan psikososial untuk meningkatkan kepatuhan minum obat. Dukungan psikososial berupa konseling dan kunjungan rumah.[17]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Vaksinasi BCG sudah menjadi program pemerintah yang diberikan sejak bayi untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri TB. Upaya pencegahan lain yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga lingkungan tempat tinggal agar tidak lembab dan mendapat cukup sinar matahari. Selain itu, apabila terdapat salah satu anggota keluarga yang mengalami gejala TB sebaiknya segera diperiksakan ke dokter.[15]