Edukasi dan Promosi Kesehatan Binge Eating Disorder
Edukasi dan promosi kesehatan pada binge eating disorder bertujuan untuk membantu pasien mengidentifikasi faktor pemicu episode binge dan mencari solusinya. Pasien juga diedukasi mengenai terapi yang ada, baik psikoterapi maupun farmakoterapi.[1,5]
Edukasi Pasien
Pasien binge eating disorder harus diedukasi untuk melakukan hal-hal berikut:
- Mengidentifikasi faktor pemicu episode binge
- Mengidentifikasi makanan yang dapat memicu episode binge
- Menghindari tempat, aktivitas, orang, atau makanan yang bisa memicu episode
- Merencanakan beberapa solusi untuk setiap faktor pemicu tersebut
- Memonitor pola makan dan mencatat setiap kali dirinya makan
- Mengimplementasikan pola makan dengan jeda 3–4 jam setiap makan
- Menjadwalkan untuk menimbang berat badan sendiri 1 kali setiap minggu untuk menghindari tidak menimbang berat badan sama sekali maupun terlalu sering menimbang berat badan[1]
Pasien juga diedukasi untuk menjalani psikoterapi sebagai terapi lini pertama. Terapi binge eating disorder dengan obat-obatan umumnya hanya dilakukan jika psikoterapi tidak bisa dilakukan. Apabila ada komplikasi seperti hipertensi atau diabetes mellitus, pasien juga perlu menjalani terapi yang sesuai.[1]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Masalah parenting dan dinamika keluarga yang patologis merupakan faktor risiko binge eating disorder. Untuk membantu pengendalian penyakit ini, keluarga pasien juga perlu diedukasi mengenai hal-hal yang dapat memicu episode binge pada pasien.[1,2,6]
Pencegahan gangguan makan juga dapat ditargetkan pada populasi berisiko, misalnya perempuan berusia muda. Beberapa upaya pencegahan adalah program Body Project dan program Healthy Weight.[11-13]