Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Binge Eating Disorder monika-natalia 2023-03-30T13:43:20+07:00 2023-03-30T13:43:20+07:00
Binge Eating Disorder
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Binge Eating Disorder

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada binge eating disorder bertujuan untuk membantu pasien mengidentifikasi faktor pemicu episode binge dan mencari solusinya. Pasien juga diedukasi mengenai terapi yang ada, baik psikoterapi maupun farmakoterapi.[1,5]

Edukasi Pasien

Pasien binge eating disorder harus diedukasi untuk melakukan hal-hal berikut:

  1. Mengidentifikasi faktor pemicu episode binge

  2. Mengidentifikasi makanan yang dapat memicu episode binge

  3. Menghindari tempat, aktivitas, orang, atau makanan yang bisa memicu episode
  4. Merencanakan beberapa solusi untuk setiap faktor pemicu tersebut
  5. Memonitor pola makan dan mencatat setiap kali dirinya makan
  6. Mengimplementasikan pola makan dengan jeda 3–4 jam setiap makan
  7. Menjadwalkan untuk menimbang berat badan sendiri 1 kali setiap minggu untuk menghindari tidak menimbang berat badan sama sekali maupun terlalu sering menimbang berat badan[1]

Pasien juga diedukasi untuk menjalani psikoterapi sebagai terapi lini pertama. Terapi binge eating disorder dengan obat-obatan umumnya hanya dilakukan jika psikoterapi tidak bisa dilakukan. Apabila ada komplikasi seperti hipertensi atau diabetes mellitus, pasien juga perlu menjalani terapi yang sesuai.[1]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Masalah parenting dan dinamika keluarga yang patologis merupakan faktor risiko binge eating disorder. Untuk membantu pengendalian penyakit ini, keluarga pasien juga perlu diedukasi mengenai hal-hal yang dapat memicu episode binge pada pasien.[1,2,6]

Pencegahan gangguan makan juga dapat ditargetkan pada populasi berisiko, misalnya perempuan berusia muda. Beberapa upaya pencegahan adalah program Body Project dan program Healthy Weight.[11-13]

Referensi

1. Iqbal A, Rehman A. Binge Eating Disorder. StatPearls Publishing. 2022. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551700/
2. Abdulla ZARA, Almahmood HO, Alghasra RR, et al. Prevalence and associated factors of binge eating disorder among Bahraini youth and young adults: a cross-sectional study in a self-selected convenience sample. Journal of Eating Disorders. 2023;11:5. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/36627719/
5. Jiang K. Review on Binge Eating Disorder: Theories, Influencing Factors and Treatments. Atlantis Press. 2021. https://www.atlantis-press.com/article/125958013
6. Hilbert A. Binge-Eating Disorder. Psychiatr Clin North Am. 2019;42:33–43. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30704638/
11. Stice E, Johnson S, Turgon R. Eating Disorder Prevention. Psychiatr Clin North Am. 2019 Jun;42(2):309-318. doi: 10.1016/j.psc.2019.01.012.
12. National Eating Disorder Association. The Body Project. 2022. https://www.nationaleatingdisorders.org/get-involved/the-body-project
13. Stice E, et al. Clinician-led, peer-led, and internet-delivered dissonance-based eating disorder prevention programs: Acute effectiveness of these delivery modalities. Journal of Consulting and Clinical Psychology. 2017;85(9):883–895. https://doi.org/10.1037/ccp0000211

Prognosis Binge Eating Disorder

Artikel Terkait

  • Orthorexia Nervosa: Diet Sehat justru Menjadi Gangguan Makan
    Orthorexia Nervosa: Diet Sehat justru Menjadi Gangguan Makan
Diskusi Terkait
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
Dibalas 05 Juni 2023, 08:31
Balita 4 tahun dengan keluhan kurang nafsu makan
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
4 Balasan
Anak perempuan 4 tahun lebih dengan keluhan panas dan kurang nafsu makan sudah 5 hari. Mengeluh sakit di leher dan tdk ada pembesaran KGB atau tdk ada...
Anonymous
Dibalas 19 April 2022, 20:34
Anak sulit makan apakah bisa dikasih vitamin? - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat siang dr. Joko, SpA.. Apakah ada trik khusus agar anak balita suka makan? Apakah pemberian vitamin (curcuma) bermanfaat? Terutama di bulan puasa ini,...
dr.Marvin Marino
Dibalas 10 Maret 2021, 16:25
Gizi pada pasien xerostomia - Gizi Klinik Ask The Expert
Oleh: dr.Marvin Marino
5 Balasan
Selamat sore dr Lily, mohon bertanya dok saya ada pasien dengan xerostomia. Bagaimana dok sebaiknya saya menyarankan makan pada pasien ini dok? Terima kasih...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.