Penatalaksanaan Binge Eating Disorder
Penatalaksanaan binge eating disorder bertujuan untuk mengatasi berat badan yang berlebihan, episode binge, masalah body image, dan komorbiditas psikiatri. Umumnya, psikoterapi merupakan terapi lini pertama untuk gangguan ini.[1]
Psikoterapi
Psikoterapi yang bisa diberikan adalah cognitive behavioral therapy (CBT), psikoterapi interpersonal, dan dialectical behavioral therapy (DBT). CBT merupakan terapi pilihan pertama untuk binge eating disorder. Beberapa studi menunjukkan bahwa CBT bisa menghasilkan tingkat abstinence yang lebih tinggi, bisa ditoleransi oleh pasien, dan bisa menghasilkan remisi yang bertahan 1–2 tahun. CBT dapat diberikan dalam kombinasi dengan psikoterapi interpersonal.[1,2]
Sementara itu, DBT bertujuan untuk memberikan edukasi kepada pasien tentang keterampilan yang dibutuhkan untuk mengelola perilaku problematik yang berhubungan dengan disregulasi emosional. Keterampilan yang dimaksud adalah watchful eating, keseimbangan emosional, toleransi terhadap situasi yang tidak menyenangkan, dan pencegahan relapse.[1,9]
Terapi Farmakologis
Farmakoterapi diberikan kepada pasien yang tidak mempunyai akses ke psikoterapi, menolak psikoterapi, atau memilih menggunakan obat. Obat lini pertama yang bisa digunakan adalah golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), misalnya sertraline, fluoxetine, fluvoxamine, escitalopram, dan citalopram.[1-3]
Obat lain yang bisa digunakan adalah antiepilepsi seperti zonisamide dan topiramate, obat untuk ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) seperti lisdexamfetamine dan atomoxetine, dan obat armodafinil.[1-3]
Penurunan Berat Badan
Penurunan berat badan berhubungan dengan remisi binge eating disorder. Diet rendah kalori atau diet sangat rendah kalori serta olahraga merupakan pilihan terbaik untuk menurunkan berat badan.[1,3]
Penggunaan obat hanya memberikan efek jangka pendek pada pasien-pasien dengan obesitas. Obat yang bisa digunakan adalah injeksi lorcaserine dan liraglutide, orlistat, phentermine, benzphetamine, phendimetrazine, dietilpropion, kombinasi phenteramine dan topiramate lepas lambat, dan kombinasi naltrexone-bupropion.[1,3]