Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Binge Eating Disorder monika-natalia 2025-02-10T11:16:19+07:00 2025-02-10T11:16:19+07:00
Binge Eating Disorder
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Binge Eating Disorder

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Penatalaksanaan binge eating disorder bertujuan untuk mengatasi berat badan yang berlebihan, episode binge, masalah body image, dan komorbiditas psikiatri. Umumnya, psikoterapi merupakan terapi lini pertama untuk gangguan ini.[1]

Psikoterapi

Psikoterapi yang bisa diberikan adalah cognitive behavioral therapy (CBT), psikoterapi interpersonal, dan dialectical behavioral therapy (DBT). CBT merupakan terapi pilihan pertama untuk binge eating disorder. Beberapa studi menunjukkan bahwa CBT bisa menghasilkan tingkat abstinence yang lebih tinggi, bisa ditoleransi oleh pasien, dan bisa menghasilkan remisi yang bertahan 1–2 tahun. CBT dapat diberikan dalam kombinasi dengan psikoterapi interpersonal.[1,2]

Sementara itu, DBT bertujuan untuk memberikan edukasi kepada pasien tentang keterampilan yang dibutuhkan untuk mengelola perilaku problematik yang berhubungan dengan disregulasi emosional. Keterampilan yang dimaksud adalah watchful eating, keseimbangan emosional, toleransi terhadap situasi yang tidak menyenangkan, dan pencegahan relapse.[1,9]

Terapi Farmakologis

Farmakoterapi diberikan kepada pasien yang tidak mempunyai akses ke psikoterapi, menolak psikoterapi, atau memilih menggunakan obat. Obat lini pertama yang bisa digunakan adalah golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), misalnya sertraline, fluoxetine, fluvoxamine, escitalopram, dan citalopram.[1-3]

Obat lain yang bisa digunakan adalah antiepilepsi seperti zonisamide dan topiramate, obat untuk ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) seperti lisdexamfetamine dan atomoxetine, dan obat armodafinil.[1-3]

Penurunan Berat Badan

Penurunan berat badan berhubungan dengan remisi binge eating disorder. Diet rendah kalori atau diet sangat rendah kalori serta olahraga merupakan pilihan terbaik untuk menurunkan berat badan.[1,3]

Penggunaan obat hanya memberikan efek jangka pendek pada pasien-pasien dengan obesitas. Obat yang bisa digunakan adalah injeksi lorcaserine dan liraglutide, orlistat, phentermine, benzphetamine, phendimetrazine, dietilpropion, kombinasi phenteramine dan topiramate lepas lambat, dan kombinasi naltrexone-bupropion.[1,3]

Referensi

1. Iqbal A, Rehman A. Binge Eating Disorder. StatPearls Publishing. 2022. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551700/
2. Abdulla ZARA, Almahmood HO, Alghasra RR, et al. Prevalence and associated factors of binge eating disorder among Bahraini youth and young adults: a cross-sectional study in a self-selected convenience sample. Journal of Eating Disorders. 2023;11:5. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/36627719/
3. Levitan MN, Papelbaum M, Carta MG, et al. Binge Eating Disorder: A 5-Year Retrospective Study on Experimental Drugs. JEP. 2021;13:33–47. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7853418/
9. Lammers MW, Vroling MS, Crosby RD, van Strien T. Dialectical behavior therapy adapted for binge eating compared to cognitive behavior therapy in obese adults with binge eating disorder: a controlled study. Journal of Eating Disorders. 2020;8:27. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7285554/

Diagnosis Binge Eating Disorder
Prognosis Binge Eating Disorder

Artikel Terkait

  • Orthorexia Nervosa: Diet Sehat justru Menjadi Gangguan Makan
    Orthorexia Nervosa: Diet Sehat justru Menjadi Gangguan Makan
Diskusi Terkait
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
Dibalas 05 Juni 2023, 08:31
Balita 4 tahun dengan keluhan kurang nafsu makan
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
4 Balasan
Anak perempuan 4 tahun lebih dengan keluhan panas dan kurang nafsu makan sudah 5 hari. Mengeluh sakit di leher dan tdk ada pembesaran KGB atau tdk ada...
Anonymous
Dibalas 19 April 2022, 20:34
Anak sulit makan apakah bisa dikasih vitamin? - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat siang dr. Joko, SpA.. Apakah ada trik khusus agar anak balita suka makan? Apakah pemberian vitamin (curcuma) bermanfaat? Terutama di bulan puasa ini,...
dr.Marvin Marino
Dibalas 10 Maret 2021, 16:25
Gizi pada pasien xerostomia - Gizi Klinik Ask The Expert
Oleh: dr.Marvin Marino
5 Balasan
Selamat sore dr Lily, mohon bertanya dok saya ada pasien dengan xerostomia. Bagaimana dok sebaiknya saya menyarankan makan pada pasien ini dok? Terima kasih...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.