Patofisiologi Gangguan Cemas pada Anak dan Remaja
Patofisiologi gangguan cemas pada anak dan remaja secara pasti masih belum diketahui. Hipotesis menyatakan bahwa gangguan cemas timbul sebagai hasil interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan, misalnya pola asuh, pengaruh teman sebaya, dan kekerasan.[3,4]
Beberapa mekanisme terjadinya gangguan cemas pada anak dan remaja adalah:
-
Direct conditioning, kecemasan karena pernah mengalami peristiwa sangat traumatik
Observational learning, kecemasan akibat mengamati pengalaman traumatik yang dialami orang lain
-
Verbal information transfer, kecemasan muncul setelah mendapatkan informasi mengenai situasi berbahaya atau menakutkan, misalnya dari media sosial
Non-associative learning, kecemasan yang timbul tanpa bisa dilacak proses learning yang dialami[3,4]
Mekanisme neurobiologis yang mendasari timbulnya gangguan cemas pada anak dan remaja serupa dengan gangguan cemas menyeluruh, yaitu akibat hiperaktivitas amigdala dan jaras corticothalamoxorticostriatal (CSTC). Hal ini mengakibatkan peningkatan neurotransmisi noradrenergic, dan peningkatan tonus simpatis. Aktivasi amigdala dan CSTC bisa dipicu oleh adanya stressor atau akibat proses fear conditioning.[3,4]