Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Gangguan Skizoafektif general_alomedika 2023-01-03T08:20:53+07:00 2023-01-03T08:20:53+07:00
Gangguan Skizoafektif
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Gangguan Skizoafektif

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada gangguan skizoafektif yang utama adalah mendorong pasien menjalani terapi dengan baik untuk mengoptimalkan fungsi dan meminimalkan risiko relaps. Kepatuhan minum obat merupakan aspek penting yang akan mempengaruhi luaran klinis gangguan skizoafektif.[3]

Edukasi Pasien

Edukasi yang diberikan sebaiknya mencakup kondisi yang dialami pasien dan langkah-langkah untuk menanganinya. Klinisi sebaiknya mendorong pasien untuk menjalankan terapi dengan baik, termasuk psikoterapi. Lakukan intervensi untuk mencegah penyalahgunaan zat, pelatihan untuk keterampilan sosial, mendorong kepatuhan minum obat, dan rehabilitasi kognitif. Keluarga mendapatkan edukasi untuk memberikan dukungan emosional dan instrumental, serta mendorong agar pasien mampu mandiri.[3,6]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Pencegahan pada gangguan skizoafektif terutama bertujuan untuk mencegah relaps dan perburukan fungsi sosial pada pasien. Hal ini bisa dilakukan dengan pengobatan yang teratur dan manajemen stress yang baik pada pasien. Selain itu, lakukan penilaian risiko bunuh diri secara berkala karena pasien gangguan skizoafektif mengalami kecenderungan bunuh diri.[3]

Terapi Keluarga

Keluarga pasien diajarkan mengenai tanda dan gejala dari gangguan skizoafektif, serta cara-cara untuk menghadapi pasien. Luaran yang diharapkan adalah ekspresi emosi keluarga yang lebih baik dan peningkatan kepatuhan terapi pada pasien.[3,6]

Manajemen Stress

Gangguan skizoafektif umumnya dipicu oleh adanya stressor dan kekambuhan juga seringkali disebabkan ketidakmampuan individu untuk mengatasi stressor. Untuk mengatasi hal ini, pasien bisa diajari dengan metode-metode untuk relaksasi dan manajemen stress. Kembali melakukan aktivitas fisik dan sosial juga merupakan salah satu cara bagi pasien untuk mengatasi stress dan memperbaiki fungsi sosialnya.[3,6]

Pengenalan Risiko Bunuh Diri

Pasien dengan gangguan skizoafektif mengalami peningkatan risiko untuk melakukan bunuh diri. Karena itu pasien dan keluarganya diajarkan cara untuk mengenali tanda-tanda dan segera mencari pertolongan medis bila tanda-tanda ini ditemukan.[3,6]

Referensi

3. Wy TJP, Saadabadi A. Schizoaffective Disorder. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK541012/
6. Brannon GE. Schizoaffective Disorder: Practice Essentials, Background, Pathophysiology and Etiology. Medscape, 2021. https://emedicine.medscape.com/article/294763-overview

Prognosis Gangguan Skizoafektif
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.