Etiologi Gangguan Skizoafektif
Etiologi gangguan skizoafektif belum diketahui pasti. Kondisi ini diduga bersifat multifaktorial dan melibatkan faktor genetik, sosial, trauma, dan stress.
Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan erat antara faktor genetik dan lingkungan yang mempengaruhi schizophrenia, gangguan afektif, dan gangguan skizoafektif. Gangguan skizoafektif tipe manik disebabkan karena adanya kerentanan untuk mengalami schizophrenia, mania, dan depresi secara bersamaan pada satu individu. Sementara itu, gangguan skizoafektif tipe depresif disebabkan oleh adanya peningkatan kerentanan untuk mengalami schizophrenia dan depresi secara bersamaan pada satu individu.[3,4]
Faktor Risiko
Faktor risiko gangguan skizoafektif meliputi faktor genetik dan sosiodemografik.
Faktor Genetik
Faktor genetik untuk gangguan skizoafektif ditunjukkan oleh adanya peningkatan risiko pada mereka yang anggota keluarganya mempunyai riwayat schizophrenia, gangguan bipolar, atau gangguan skizoafektif. Meskipun begitu, komponen genetik yang mendasari hal ini belum diketahui dan masih sulit dibedakan dari schizophrenia atau gangguan afektif berat.[3,6,9]
Faktor Sosiodemografik
Faktor risiko untuk gangguan skizoafektif adalah penyalahgunaan zat, usia ayah yang terlalu tua ketika konsepsi, stress psikologis, riwayat kekerasan pada masa kanak-kanak, sosial ekonomi yang rendah, dan riwayat keluarga dengan schizophrenia. Kondisi sebagai gelandangan juga merupakan faktor risiko signifikan untuk mengalami gangguan psikosis seperti gangguan skizoafektif.[10,11]