Edukasi dan Promosi Kesehatan Asbestosis
Edukasi dan promosi kesehatan yang dapat diberikan pada pasien asbestosis diperlukan untuk mencegah paparan lebih lanjut. Karena Pencegahan adalah langkah terbaik dalam penanganan asbestosis.
Edukasi pasien
Menjelaskan kepada pasien tentang penyakitnya dan progresifitas penyakit, dan meminta pasien untuk mengubah pola hidup untuk meningkatkan kualitas hidup seperti makan makanan yang seimbang dan tetap terhidrasi. Tidur yang cukup setiap malam dan istirahat sejenak di siang hari.[3,5,15, 29]
Berhenti merokok, perawatan diri dan mematuhi pengobatan sesuai instruksi dokter, melakukan latihan rehabilitasi paru sesuai jadwal, berolahraga secara teratur tanpa terlalu memaksakan diri. Sebagai Dokter, ada peran dalam membantu pasien berhenti merokok. Selain itu, tidak hanya merubah pola perilaku, teknologi dapat dipakai sebagai alat untuk membantu pasien berhenti merokok.[3,5,15,29]
Mengubah tempat kerja atau pekerjaan, Pada para pekerja yang bekerja di lingkungan dengan pajanan asbes diminta untuk melakukan skrining pemeriksaan Rontgen toraks atau CT-Scan dada. Cegah infeksi saluran pernapasan dengan menggunakan masker, vaksin influenza dan pneumonia, cuci tangan, dan hindari banyak orang, menggunakan masker juga diperlukan untuk menghindari polusi udara.[3,5,15,29]
Upaya Pencegahan dan Promosi Kesehatan
Pencegahan adalah kunci dalam proses penghapusan dan pembongkaran asbes. Semua orang perlu menyadari bahwa ada potensi berbahaya dalam setiap bahan yang mengandung asbes. Setiap orang yang bekerja bersentuhan dengan asbes harus memiliki perlengkapan pelindung diri dan kualifikasi yang memadai.
Pemerintah melalui kementerian perindustrian telah meregulasi penggunaan asbes. Upaya pencegahan bahaya asbes juga dilakukan sejumlah organisasi/lembaga swadaya masyarakat di Indonesia untuk turut serta mengkampanyekan bahaya asbes dan pentingnya penanggulangan asbes yang sudah terpakai oleh masyarakat.[30,31]