Penatalaksanaan Asbestosis
Penatalaksanaan asbetosis adalah pencegahan. Pemantauan lingkungan kerja dan meminimalkan paparan asbes memiliki peran penting dalam pengendalian asbestosis. Pengobatan bersifat paliatif. Perawatan suportif membantu memperlambat perkembangan penyakit dan meredakan gejala.[3,7,9,20]
Pencegahan
Pencegahan adalah cara terbaik untuk mengurangi progresivitas penyakit. Tidak ada obat untuk asbestosis, karena kerusakan paru-paru tidak dapat disembuhkan.[21,22]
Pencegahan yang dapat dilakukan adalah:
- menghentikan penggunaan semua jenis asbes dengan memberikan informasi tentang solusi untuk mengganti asbes dengan substitusi yang lebih aman
- Berhenti merokok, merokok dapat memperburuk gejala sesak dan secara signifikan meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru pada tahap selanjutnya[21,22]
Berobat Jalan
Tidak ada terapi definitif asbestosis. Terapi utamanya adalah pencegahan. Meningkatkan diagnosis dini, pengobatan, rehabilitasi sosial dan medis dari penyakit yang berhubungan dengan asbes dan dengan membuat daftar orang yang pernah dan / atau sedang terpapar asbes.[3,5,9,23]
Pengobatan bersifat paliatif, beberapa obat yang digunakan diantaranya:
- Bronkodilator (inhaler) untuk memudahkan pernapasan (pada gejala ringan) dengan cara mengendurkan otot-otot saluran napas dan dapat meredakan nyeri
- Kortikosteroid berfungsi menekan proses inflamasi, prednisolon dapat dipilih dengan dosis 0.5-1 mg/kgBB dosis oral sekali per hari selama 4-12 minggu, lalu dosis ditappering off mulai 0.25-0.5 mg/kgBB selama 4-12 minggu berikutnya jika pasien stabil dan membaik, namun keberhasilannya sangat rendah pada asbestosis, bahkan ada penelitian yang menyebutkan tidak ada bukti langsung tentang manfaat steroid dalam meningkatkan kelangsungan hidup.
Colchicine dapat digunakan sebagai agen antifibrosis ringan dosis yang dapat digunakan adalah 0.6 mg dalam 24 jam hingga kondisi akut mereda, namun penggunaannya masih kontroversial
- Antibiotik digunakan apabila ada superimposed respiratory infections
- Ekspektoran seperti guafenesin 200-400 mg tiap 4 jam membantu mengencerkan sekresi dan membuka saluran udara[3,5,23]
Terapi Suportif
Terapi suportif yang dapat diberikan kepada pasien dengan asbestosis adalah pemberian oksigenasi dan rehabilitasi paru.[3,5,24]
Oksigenasi
Oksigenasi pada pasien asbestosis memiliki karakteristik sesak. Terapi oksigen mengurangi risiko komplikasi seperti efusi pleura, atelektasis, dan diffuse pleural thickening. Terapi oksigen diberikan saat pasien mengalami sesak, kesulitan bernafas dan hipoksemia berat (PaO2 < 55 mm Hg) atau hipoksemia sedang (PaO2 < 60 mm Hg) dengan komplikasi hipoksemia kronik. Ada dua tipe terapi oksigenasi yang dapat diberikan yakni hiperbarik dan normobarik.[25-26]
Normobarik oksigen dapat diberikan pada pasien yang memiliki saturasi oksigen < 90%. Oksigen diberikan mulai dari konsentrasi 4 liter/menit baik digunakan secara rutin atau pada kondisi tertentu seperti hanya saat merasa sesak harus sesuai dengan petunjuk dokter. Penggunaan oksigen di rumah harus mendapat supervisi dari dokter.[25-26]
Pemberian oksigen hiperbarik dilakukan difasilitas layanan kesehatan. Pemberian oksigen murni yang pertama diberikan pada tekanan yang sama dengan atmosfer, pasien menerima antara 40% dan 100% oksigen jenuh, tergantung pada tingkat keparahan asbestosisnya, dan yang kedua memerlukan 100% oksigen jenuh yang diberikan pada tekanan atmosfer yang lebih tinggi. Perawatan dengan oksigen hiperbarik membutuhkan waktu 1-2 jam dan dilakukan satu atau beberapa kali sehari.[25]
Rehabilitasi Paru
Rehabilitasi paru adalah program edukasi dan olahraga yang membantu pasien mengatasi masalah pernapasan, meningkatkan stamina (energi), dan mengurangi sesak napas. Program dilakukan dua hingga tiga kali seminggu dan program dapat berlangsung selama 4 hingga 12 minggu atau lebih. Terapis akan memantau kemajuan pasien dan meningkatkan latihan sesuai dengan kemampuan pasien. Program latihan dapat dilakukan secara kelompok, terapis dengan pasien saja, dan pasien dapat mempraktekkan di rumah.[27]
Pembedahan
pembedahan pada asbestosis bertujuan untuk meredakan gejala dan meredakan nyeri. Dekortikasi fibrosis subpleural dengan torakotomi memperbaiki atelektasis. Pleurektomi dapat dilakukan pada fibrosis pleura dengan cara membuka kavum thoraks dan pengangkatan lapisan pleura di beserta jaringan lain yang telah rusak.[5,28]