Etiologi Atelektasis
Secara fisiologi, etiologi atelektasis dibedakan menjadi etiologi obstruktif dan nonobstruktif. Atelektasis obstruktif lebih sering terjadi, misalnya karena benda asing saluran napas. Sementara itu, salah satu etiologi yang sering ditemukan pada atelektasis nonobstruktif adalah anastesi saat tindakan bedah.
Atelektasis Obstruktif
Atelektasis obstruktif merupakan jenis atelektasis yang paling sering ditemukan. Atelektasis obstruktif diakibatkan oleh reabsorpsi gas dalam alveolus ketika terjadi obstruksi antara alveoli dan trakea, sehingga segmen paru yang berada lebih distal dari obstruksi menjadi kolaps.[2,4]
Hal-hal yang bisa menyebabkan atelektasis obstruktif antara lain :
- Tumor pada bronkus maupun metastasis
- Inflamasi dan infeksi, seperti tuberkulosis dan sarkoidosis
- Lainnya, seperti mucus plug, bronkopneumonia, bronkitis, bronkiektasis, dan benda asing saluran napas[1,2,4]
Atelektasis Nonobstruktif
Atelektasis nonobstruktif dapat dibagi lagi menjadi atelektasis kompresi, adhesi, sikatrik, relaksasi, dan replacement.
Atelektasis Kompresi
Atelektasis kompresi terjadi akibat adanya space-occupying lesion yang menekan jaringan paru dan mendorong udara keluar dari paru-paru. Space-occupying lesion dapat berupa tumor perifer, penyakit interstitial, atau kondisi air trapping di jaringan paru pada emfisema.[1,2]
Pada pembedahan, posisi supinasi dan penggunaan agen paralitik selama anestesi umum juga dapat meningkatkan tekanan pleura dan mengurangi volume paru, mengakibatkan atelektasis kompresi.[4]
Atelektasis Adhesif
Pada keadaan normal, surfaktan mengurangi tegangan permukaan alveolus, sehingga mencegah terjadinya kolaps. Penurunan produksi atau inaktivasi surfaktan menyebabkan defisiensi surfaktan, sehingga terjadi instabilitas dan kolaps alveolus, yaitu atelektasis adhesif. Hal ini dapat terjadi pada beberapa keadaan, seperti acute respiratory distress syndrome (ARDS) pada neonatus prematur.[6]
Atelektasis Sikatrik
Proses scarring dapat menyebabkan penurunan volume paru, menimbulkan atelektasis sikatriks, misalnya pada penyakit granulomatosa, tuberkulosis paru, atau pneumonia necrotizing.[6]
Atelektasis Relaksasi
Hilangnya kontak antara pleura parietal dan visceral, misalnya pada pneumothorax atau efusi pleura, menimbulkan atelektasis pasif atau relaksasi. Kondisi lain yang dapat menimbulkan atelektasis pasif antara lain pembedahan thorax dan abdomen, kolaps bagian basal paru akibat anestesi dan hernia diafragma.[1,2]
Replacement Atelectasis
Replacement atelectasis lebih jarang terjadi. Pada jenis atelektasis ini, seluruh alveolus di satu lobus paru digantikan dengan jaringan neoplasma, seperti pada karsinoma bronkoalveolar.[6]
Faktor Risiko
Beberapa keadaan berikut dapat meningkatkan risiko terjadinya atelektasis:
- Kelainan paru, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), trauma thorax, riwayat merokok, keganasan, efusi pleura, serta retensi mukus pada jaringan paru
- Komorbiditas, seperti obesitas, gagal ginjal, penyakit autoimun, tirah baring berkepanjangan, serta riwayat anestesi atau tindakan bedah
- Keadaan fisiologis, seperti penuaan dan kehamilan[3,6]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli