Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Fibrosis Paru Idiopatik adira-deandra-chairie 2023-03-16T08:28:55+07:00 2023-03-16T08:28:55+07:00
Fibrosis Paru Idiopatik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Fibrosis Paru Idiopatik

Oleh :
dr. Qorry Amanda, M.Biomed
Share To Social Media:

Menurut data epidemiologi, insiden fibrosis paru idiopatik di seluruh dunia cenderung meningkat karena angka harapan hidup populasi dunia juga meningkat. Fibrosis paru idiopatik umumnya terjadi pada orang berusia >55 tahun. Oleh karena itu, membaiknya sistem kesehatan dan bertambahnya angka harapan hidup turut menyebabkan insiden fibrosis paru idiopatik meningkat.[2,11]

Global

Secara global, prevalensi fibrosis paru idiopatik adalah sekitar 20 kasus per 100.000 orang untuk jenis kelamin laki-laki dan 13 kasus per 100.000 orang untuk jenis kelamin perempuan. Mayoritas pasien fibrosis paru idiopatik terdiagnosis fibrosis paru idiopatik pertama kali pada usia > 55 tahun.[2]

Data insiden dan prevalensi amat bervariasi antar negara karena fibrosis paru idiopatik memiliki definisi dan kriteria diagnosis yang juga bervariasi antar negara. Penyakit ini tergolong penyakit langka tetapi berisiko menimbulkan beban biaya medis yang tinggi dan memberikan luaran klinis yang buruk, terutama pada perokok.[12]

Indonesia

Data epidemiologi fibrosis paru idiopatik di Indonesia masih sangat terbatas. Penelitian epidemiologi nasional masih perlu dilakukan di masa depan.

Mortalitas

Mortalitas fibrosis paru idiopatik adalah sekitar 64,3 kematian per 1.000.000 penduduk pria dan 58,4 kematian per 1.000.000 penduduk wanita. Angka harapan hidup pasien fibrosis paru idiopatik adalah sekitar 2–5 tahun sejak pertama kali terdiagnosis.[2]

Referensi

2. Sayf AA. Idiopathic Pulmonary Fibrosis (IPF): Practice Essentials, Background, Pathophysiology. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/301226-overview
11. Maher TM, Bendstrup E, Dron L, et al. Global incidence and prevalence of idiopathic pulmonary fibrosis. Respir Res. 2021;22(1):197. doi:10.1186/S12931-021-01791-Z
12. Sauleda J, Núñez B, Sala E, Soriano JB. Idiopathic Pulmonary Fibrosis: Epidemiology, Natural History, Phenotypes. Med Sci (Basel). 2018 Nov 29;6(4):110. doi: 10.3390/medsci6040110

Etiologi Fibrosis Paru Idiopatik
Diagnosis Fibrosis Paru Idiopatik
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 5 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
1 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.