Etiologi Infark Paru
Etiologi infark paru paling banyak adalah emboli paru, di mana 30% emboli paru akan menyebabkan infark paru. Faktor risiko terjadinya infark paru adalah faktor risiko yang menyebabkan emboli paru.[1,3]
Etiologi
Selain emboli paru, beberapa penyakit primer lain yang juga dapat mendasari terjadinya infark paru adalah:
- Infeksi, keganasan, amyloidosis, sickle cell disease
- Surgical iatrogenesis
- Vaskulitis, deep vein thrombosis (DVT)
- Trombosis intrakardiak atau intraserebral
- Penyakit jantung kronis[1,3]
Faktor Risiko
Faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit primer emboli paru di antaranya obesitas, penyakit jantung, sindrom nefrotik, dan ventriculoatrial shunt, penyakit autoimun, kehamilan dan terminasi kehamilan, serta penyakit pembekuan darah (procoagulant diseases), seperti factor V Leiden thrombophilia, defisiensi protein S, defisiensi protein C, lupus coagulant.[1,3,7]
Faktor Risiko Merokok
Merokok merupakan faktor risiko utama terjadinya penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) yang dapat memicu respon inflamasi. Respon inflamasi menyebabkan penyempitan saluran udara dan emfisema pulmonal. Merokok juga dapat menyebabkan peningkatan permeabilitas barrier alveolar dan kapiler, sehingga bisa menjadi risiko infark paru.[1,3,7]
Faktor Risiko Hormon Estrogen
Penggunaan hormon estrogen, termasuk penggunaan pil KB, menyebabkan peningkatan komponen estrogen dalam darah. Kondisi ini diketahui dapat meningkatkan level faktor koagulasi pada plasma, dan menurunkan faktor antikoagulan dan tissue factor pada jalur inhibitor. Begitu pula pada kehamilan akan terjadi peningkatan faktor koagulasi secara fisiologis, di mana perubahan ini terjadi hingga 8 minggu pasca persalinan.[1,3,7]