Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pentalaksanaan Infark Paru general_alomedika 2025-06-30T13:56:50+07:00 2025-06-30T13:56:50+07:00
Infark Paru
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Pentalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pentalaksanaan Infark Paru

Oleh :
dr. Pepi Nurapipah
Share To Social Media:

Penatalaksanaan infark paru meliputi manajemen suportif dan pemberian terapi medikamentosa. Kedua prinsip terapi ini dilakukan sesuai kondisi pasien dan penyakit primer yang menjadi risiko pasien mengalami infark paru.

Medikamentosa

Pemberian obat pada kasus infark paru adalah obat antikoagulan untuk mencegah perluasan bekuan darah, dan obat trombolisis yang diberikan pada pasien dengan gagal jantung paru massif.[4,16]

Antikoagulan

Antikoagulan hanya diberikan pada pasien yang tidak memiliki risiko perdarahan aktif. Antikoagulan sistemik yang biasa diberikan yaitu low molecular weight heparin (LMWH) atau unfractionated heparin (UFH). LMWH diberikan hingga level antifaktor Xa mencapai level 0.5-1 u/ml. Sedangkan UFH diberikan dengan nilai aPTT dua kali dari nilai kontrol. Pemberian antikoagulan sistemik dapat diberikan selama 5-10 hari.[3,12]

Untuk antikoagulan jangka panjang dapat diberikan LMWH selama 6 bulan. Pasien  dengan risiko emboli pulmonal dapat diberikan heparin dengan dosis inisial yaitu 80 units/kg bolus diikuti infusan berlanjut sebanyak 18 units/kg/jam atau 5,000 unit bolus.[3,12]

Alternatif heparin parenteral adalah pemberian heparin warfarin per oral, diberikan hingga mencapai nilai INR (international normalized ratio) 2-3. Dapat diberikan pada hari ke-5 setelah pemberian heparin sistemik dihentikan.[3,12]

Antikoagulan juga digunakan untuk pencegahan infark paru, yaitu dengan  penanganan emboli paru dengan menerapkan manajemen antikoagulan oral langsung (Direct Oral AntiCoagulants/DOACs).[13,14]

Peran DOACs sebagai alternatif adalah karena pemberian per oral lebih mudah, onset cukup cepat, interaksi obat dengan makanan yang minimal, farmakokinetik yang sudah jelas, follow up penggunaan yang minimal, risiko perdarahan yang lebih rendah, dan efek terapi yang sebanding. DOACs yang dapat digunakan adalah direct thrombin inhibitor (dabigatran etexilate) dan direct factor Xa inhibitors (rivaroxaban, apixaban, edoxaban).[13,14]

Trombolisis

Trombolisis digunakan setelah faktor risiko emboli pulmonal dikonfirmasi oleh tindakan angiografi pulmonal. Jenis trombolisis yang digunakan yaitu streptokinase dan alteplase. Dosis alteplase yang digunakan yaitu 100 mg IV, diberikan selama 2 jam. Bila nilai PTT atau thrombin time kembali <2x normal, berikan alteplase per oral  pada akhir pemberian IV.[3,15]

Terapi Suportif

Prinsip terapi suportif pada infark paru adalah mempertahankan fungsi kardiopulmonal. Dapat dilakukan ventilasi mekanik untuk mendukung sistem respirasi. Terapi untuk mempertahankan fungsi kardiak dapat diberikan agen inotropik seperti dopamin dan dobutamin. Transfusi dengan packed red cells (PRC) dapat memperbaiki oksigenasi, dan membantu mempertahankan fungsi kardiopulmonal.[3]

Pada anak-anak dengan sickle cell disease yang datang dengan keluhan gangguan paru-paru, dapat diberikan antibiotik golongan makrolida (eritromisin, azitromisin, klaritromisin) dan sefalosporin (cefadroxil).[3]

Pembedahan

Tindakan pembedahan yang dapat dilakukan pada infark paru yaitu embolektomi dan pemasangan filter vena kava. Embolektomi dilakukan pada pasien dengan gagal jantung berat dan pemberian trombolisis tidak dapat dilakukan akibat waktu yang sedikit atau adanya kontraindikasi.[3,6]

Pemasangan filter vena cava dilakukan untuk mencegah emboli berulang atau untuk mencegah emboli masuk sirkulasi pulmonal. Indikasi pemasangan filter yaitu apabila ada kontraindikasi untuk pemasangan antikoagulan dan emboli pulmonal berulang setelah pemberian antikoagulan yang cukup.[3,6]

Rujukan

Pasien yang dicurigai kearah infark paru dan datang ke fasilitas kesehatan primer harus dirujuk ke fasilitas kesehatan dengan fasilitas lengkap untuk evaluasi lebih lanjut dan penatalaksanaan. Selain itu adanya dokter anak, dokter penyakit dalam, dokter bedah, dan adanya dokter radiologi yang dapat mengevaluasi, memberikan tindakan, dan menegakan diagnosa dari infark paru.[3,6]

 

 

Referensi

3. Huang LH. Pulmonary Infarction. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/908045-overview
6. Ouellette D.R. Pulmonary Embolism. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/300901-overview
12. Drugs.com. Heparin. 2022. https://www.drugs.com/ppa/heparin.html
13. Eldredge JB. Spyropoulos AC. Direct oral anticoagulants in the treatment of pulmonary embolism. Current Medical Research and Opinion. 2018 Jan;34(1):131-140. doi: 10.1080/03007995.2017.1364227.
14. Julia S. James U. Direct Oral Anticoagulants: A Quick Guide. European Cardiology Review. 2017 Aug; 12(1):40-45.
15. Medscape. Alteplase. 2022. https://reference.medscape.com/drug/activase-tpa-alteplase-342287#1

Diagnosis Infark Paru
Prognosis Infark Paru

Artikel Terkait

  • Prediktor Infark Paru
    Prediktor Infark Paru
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 36 menit yang lalu
Apa vaksin yang dibutuhkan untuk keperluan umroh?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
ALO Dokter, Jika vaksin polio saat anak2 sudah lengkap, lalu dewasa ingin vaksin lagi untuk keperluan umroh, vaksinnya berapa kali lagi ? Dan bertahan berapa...
Anonymous
Dibalas 42 menit yang lalu
Anti muntah pilihan untuk anak
Oleh: Anonymous
3 Balasan
ALO Dokter, untuk saat ini apa anti muntah pilihan untuk anak terutama < 12 tahun dan berapa dosisnya apakah sama sekali tidak boleh menggunakan domperidon...
Anonymous
Dibalas 25 menit yang lalu
Server Borang Pelataran Sehat Eror
Oleh: Anonymous
2 Balasan
ALO Dokter, apakah diantara TS ada yang mengalami error saya mengisi borang SKP? Saya sudah mencoba dari kemarin untuk mengisi borang tapi selalu ada...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.