Epidemiologi Arteritis Temporal
Data epidemiologi menunjukkan bahwa arteritis temporal sering mengenai pasien usia lebih dari 50 tahun dan puncaknya pada dekade kedelapan kehidupan. Arteritis temporal paling banyak diderita oleh orang Skandinavia dan Amerika Utara Skandinavia dan jarang terjadi pada orang kulit hitam dan Asia. Penyakit ini biasanya lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria, dengan rasio rata-rata sekitar 2:1.[2,4,5]
Global
Tingkat kejadian arteritis temporal tertinggi dilaporkan pada populasi di negara-negara Skandinavia dan pada masyarakat keturunan Skandinavia. Setelah usia 50 tahun, insiden meningkat seiring bertambahnya usia hingga mencapai insiden puncak pada kelompok usia 71-80 tahun.
Insiden arteritis temporal di negara-negara Mediterania, Arab, serta Jepang dilaporkan paling rendah.[6]
Indonesia
Data epidemiologi arteritis temporal di Indonesia belum tersedia.
Mortalitas
Dalam sebuah kohort skala nasional di Denmark, arteritis temporal ditemukan berkaitan dengan peningkatan risiko mortalitas segala sebab, terutama dalam tahun pertama setelah diagnosis. Menurut studi ini, mortalitas keseluruhan arteritis temporal adalah 6,4% dalam 10 tahun pertama.
Kematian pada arteritis temporal dilaporkan berkaitan dengan infeksi, penyakit kardiovaskular, endokrin, dan gastrointestinal. Ini diduga berhubungan dengan penggunaan kortikosteroid dosis tinggi seperti prednison.[11]
Penulisan pertama oleh: dr. Agnes Tjakrapawira