Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Arteritis Temporal general_alomedika 2023-08-24T15:16:24+07:00 2023-08-24T15:16:24+07:00
Arteritis Temporal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Arteritis Temporal

Oleh :
dr.Septy Aulia Rahmy, Sp. N
Share To Social Media:

Penatalaksanaan arteritis temporal yang utama adalah penggunaan kortikosteroid dosis tinggi. Arteritis temporal merupakan keadaan darurat karena ancaman kehilangan penglihatan. Prinsip tata laksana arteritis temporal adalah melindungi penglihatan, membatasi kerusakan organ lainnya, dan meminimalkan toksisitas dan morbiditas karena pemakaian kortikosteroid.[3]

Terapi Farmakologi

Kortikosteroid adalah pengobatan pilihan untuk pasien dengan dugaan arteritis temporal. Pedoman BSR (British Society for Rheumatology) dan EULAR (European League Against Rheumatism) saat ini menyarankan pengobatan segera menggunakan prednison 1 mg/kg sampai maksimum 60 mg/hari. Hal ini untuk mengurangi risiko komplikasi iskemik, terutama untuk mencegah kehilangan penglihatan. Bagi mereka yang tidak memiliki gejala iskemik kranial, dosis awal 40 mg/hari dianggap cukup memadai.

Regimen pengurangan atau tapering dosis bersifat empiris. Panduan BSR merekomendasikan pengurangan kortikosteroid selama sekitar 1–2 tahun disesuaikan dengan respon klinis. Regimen penurunan dosis kortikosteroid yang disarankan oleh BSR:

  • 40-60 mg prednisone sampai gejala dan hasil laboratorium normal (2-4 minggu)
  • Pengurangan dosis 10 mg setiap 2 minggu sampai 20 mg
  • Pengurangan dosis 2,5 mg setiap 2-4 minggu sampai 10 mg
  • Pengurangan dosis 1 mg setiap 1-2 bulan jika tidak ada relaps[3]

Pertimbangkan pemberian aspirin 75 mg kepada semua pasien dengan arteritis temporal untuk dapat mengurangi kejadian komplikasi neurovaskular. Pertimbangkan pemberian obat proteksi lambung dengan penghambat pompa proton, serta lakukan pemindaian kepadatan tulang dan pemberian obat pencegahan pengeroposan tulang bagi mereka yang membutuhkan steroid jangka panjang.[10]

Pemantauan

Pasien dilakukan pemantauan pada minggu ke-0, 1, 3, 6, dan tiap tiga bulan setelahnya pada tahun pertama. Setelah bulan ketiga pemantauan, dapat dilakukan perawatan bersama melibatkan layanan kesehatan primer.[10]

Pemantauan Komplikasi dan Efek Samping Obat

Pada setiap pemantauan, perlu ditanyakan tentang gejala klinis, komplikasi vaskular, dan komplikasi yang disebabkan karena steroid seperti diabetes melitus, glaukoma, dan osteoporosis.[10]

Mereka yang berisiko tinggi terhadap terapi kortikosteroid yang lebih lama atau sering relaps yaitu pada kelompok wanita, menderita artritis perifer, penanda inflamasi awal yang tinggi, dan mereka yang memiliki bukti keterlibatan pembuluh darah besar.

Penggunaan kortikosteroid jangka panjang, juga memungkinkan terjadi efek samping yang signifikan. Efek samping yang dapat terjadi karena efek jangka panjang kortikosteroid termasuk penampilan cushingoid, penambahan berat badan dan atrofi kulit. Ada juga penyakit penyerta yang dapat diperburuk oleh terapi kortikosteroid, termasuk diabetes, glaukoma, dan osteoporosis.[3]

Pemeriksaan Laboratorium

British Society of Rheumatology (BSR) merekomendasikan pemeriksaan hitung darah lengkap, penanda inflamasi, urea dan elektrolit darah, dan glukosa pada setiap kunjungan. Penanda inflamasi yang tinggi dengan gejala klinis mengindikasikan adanya flare.

Lakukan pemeriksaan rontgen toraks kepada semua pasien dengan diagnosis arteritis temporal untuk memantau adanya aneurisma aorta 2 tahun sekali. Jika ada kecurigaan aneurisma aorta, lakukan echocardiogram.[10]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Agnes Tjakrapawira

Referensi

3. Lyons HS, Quick V, Sinclair AJ, Nagaraju S, Mollan SP. A new era for giant cell arteritis. Eye (Lond). 2020 Jun;34(6):1013-1026. doi: 10.1038/s41433-019-0608-7. Epub 2019 Oct 3. PMID: 31582795; PMCID: PMC7253415. https://www.nature.com/articles/s41433-019-0608-7
10. Lazarewicz K, Watson P. Giant cell arteritis. BMJ. 2019. 365. https://www.bmj.com/content/365/bmj.l1964.abstract

Diagnosis Arteritis Temporal
Prognosis Arteritis Temporal

Artikel Terkait

  • Peran Pemeriksaan LED dan CRP untuk Diagnosis Arteritis Temporal
    Peran Pemeriksaan LED dan CRP untuk Diagnosis Arteritis Temporal
  • Perbandingan Biopsi dan Radiologi dalam Diagnosis Arteritis Temporal
    Perbandingan Biopsi dan Radiologi dalam Diagnosis Arteritis Temporal
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 07 Juni 2022, 10:05
Pada pasien ibu hamil berapakah nilai batas normal LED (laju endapan darah)
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodokter, ada yg bertanya berapa batasan nilai LED normal pada ibu hamil ? Karena memang pada ibu hamil LED cenderung meningkat dari biasanya.. Terimakasih TS

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.