Prognosis Arteritis Temporal
Prognosis arteritis temporal kurang baik karena memiliki angka relaps yang tinggi. Sebuah kohort observasional melaporkan relaps pada hingga 62% pasien sehingga dibutuhkan peningkatan dosis kortikosteroid atau memperlambat rejimen tapering. Pasien juga kemungkinan akan menjalani pengobatan jangka panjang dan rentan mengalami komplikasi atau efek samping terapi.[3,5]
Komplikasi
Komplikasi dari arteritis temporal disebabkan oleh inflamasi dan edema pada arteri temporal. Inflamasi tersebut menyebabkan penyempitan arteri, sehingga suplai darah ke jaringan menjadi berkurang.
Apabila suplai darah ke nervus optikus berkurang, akan timbul gangguan penglihatan yang bisa berakhir dengan kebutaan. Komplikasi klasik dari arteritis temporal adalah neuropati optik iskemia anterior, sedangkan neuropati optik iskemia posterior lebih jarang terjadi.
Apabila aliran darah ke otak terganggu komplikasi berupa stroke dan transient ischemic attack dapat terjadi. Selain itu, mononeuritis dan polineuropati juga telah dilaporkan terjadi pada pasien arteritis temporal.[3,5]
Prognosis
Arteritis temporal adalah penyakit sistemik dengan presentasi dan durasi yang bervariasi pada setiap pasien. Pada beberapa pasien, perjalanan penyakitnya berlangsung beberapa tahun, sementara pada pasien lain, perjalanannya lebih kronis.
Sebagian besar pasien dapat mengurangi dan menghentikan kortikosteroid setelah beberapa tahun onset penyakit, tetapi beberapa pasien memerlukan penggunaan kortikosteroid dosis rendah jangka panjang. Namun, arteritis temporal tidak mempengaruhi tingkat kelangsungan hidup keseluruhan individu kecuali pada pasien dengan aortitis dan adanya keterlibatan diseksi aorta.[5]
Pasien juga harus diedukasi bahwa dalam 10% kasus, kehilangan penglihatan yang muncul saat diagnosis dapat terus berkembang meskipun sudah memulai terapi kortikosteroid yang tepat.[8]
Penulisan pertama oleh: dr. Agnes Tjakrapawira