Epidemiologi Osteoarthritis
Data epidemiologi osteoarthritis menunjukkan bahwa kejadian osteoarthritis meningkat seiring usia. Wanita juga dilaporkan lebih banyak mengalami osteoarthritis dibandingkan pria.[2,7,10]
Global
Osteoarthritis adalah Penyakit Reumatik Muskuloskeletal yang dilaporkan mempengaruhi 303 juta orang secara global pada tahun 2017. Data di Eropa melaporkan prevalensi osteoarthritis pada usia di atas 22 tahun sebesar 14% pada perempuan dan 12% pada laki-laki. Sementara itu, untuk usia di atas 55 tahun prevalensi osteoarthritis dilaporkan sebesar 29% pada perempuan dan 16% pada laki-laki.
Prevalensi osteoarthritis di Asia pada kelompok usia di atas 24 tahun dilaporkan sebesar 31% pada perempuan dan pada 23% laki-laki. Pada kelompok usia 40-75 tahun prevalensi osteoarthritis dilaporkan sebesar 61% pada perempuan dan 53% pada laki-laki.[11,24]
Indonesia
Prevalensi osteoarthritis di Indonesia meningkat seiring dengan usia, yaitu sebesar 5% pada individu berusia kurang dari 40 tahun, 30% pada usia 40–60 tahun, dan 65% pada usia di atas 60 tahun. Berdasarkan pengelompokan jenis kelamin di Indonesia, prevalensi pada pria sebesar 5% dan pada wanita 12,7%.[12,13]
Mortalitas
Secara umum osteoarthritis bukanlah suatu penyakit mematikan, tetapi beberapa komplikasi dapat ditimbulkan yang dapat menurunkan kualitas hidup seperti nyeri, kelainan garis sendi, dan penurunan ruang lingkup sendi. Selain itu, osteoarthritis juga dikaitkan dengan gangguan mental seperti depresi, ansietas, dan gangguan tidur.[2,14]
Penulisan pertama oleh: dr. Josephine Darmawan