Edukasi dan Promosi Kesehatan Karsinoma Laring
Edukasi dan promosi kesehatan yang penting terkait karsinoma laring adalah anjuran untuk berhenti merokok karena kebiasaan merokok berkaitan sangat erat dengan risiko terjadinya karsinoma laring. Dokter juga perlu menjelaskan faktor risiko lain yang perlu dihindari, misalnya alkoholisme dan paparan zat kimia tertentu.[1,2]
Edukasi Pasien
Dokter perlu menyampaikan kepada pasien bahwa karsinoma laring stadium awal memiliki prognosis yang menjanjikan dengan angka survival 5 tahun sebesar 80–95%. Risiko kekambuhan karsinoma laring paling tinggi terjadi pada 2–3 tahun pertama. Rekurensi setelah 5 tahun jarang sekali terjadi dan umumnya merupakan keganasan primer baru. Namun, pasien stadium lanjut memiliki angka survival 5 tahun yang cukup rendah, yaitu 25–50%.[1,19,20]
Pemantauan pada pasien karsinoma laring diperlukan setiap 1–2 bulan untuk tahun pertama, setiap 2–3 bulan untuk tahun kedua, setiap 3–4 bulan untuk tahun ketiga, setiap 4–6 bulan untuk tahun keempat, dan setiap tahun untuk tahun berikutnya. Pemantauan dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan laringoskopi. Biopsi dilakukan apabila terdapat lesi mencurigakan atau massa leher.[1,2,19]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Program berhenti merokok dan anjuran agar pasien berhenti mengonsumsi alkohol perlu disampaikan kepada pasien karena merokok dan konsumsi alkohol meningkatkan karsinogenesis karsinoma laring.[1,2]
Karsinogenesis karsinoma laring juga dapat terjadi akibat paparan dengan bahan perchloroethylene, asbes, pestisida, man-made mineral vitreous fibers (MMMF), dan polycyclic aromatic hydrocarbons. Pekerja konstruksi, petani, dan pekerja lain yang sering berhubungan dengan tekstil, kayu, kulit, cat, plastik dan karet, ethanol, dan sulfuric acid mist harus diperingatkan mengenai risiko terjadinya kanker.[5]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur