Epidemiologi Karsinoma Laring
Menurut data epidemiologi, insiden karsinoma laring adalah 2,9 kasus baru per 100.000 orang tiap tahunnya. Namun, insiden dilaporkan berkurang sekitar 2,4% tiap tahunnya karena berkurangnya jumlah perokok. Insiden diketahui lebih tinggi pada pria daripada wanita. Hal ini juga mungkin berkaitan dengan kebiasaan merokok yang lebih dominan pada pria daripada wanita.[2,4]
Global
Karsinoma laring mencakup sekitar sepertiga kasus kanker kepala dan leher. Rata-rata usia pasien ketika terkena kanker ini adalah 65 tahun. Prevalensi dilaporkan lebih tinggi pada pria daripada wanita, yang mungkin berkaitan dengan kebiasaan merokok yang lebih sering pada pria.[4,7,8]
Secara umum, insiden karsinoma laring adalah 2,9 kasus baru per 100.000 orang tiap tahun. Akan tetapi, insiden menunjukkan tren menurun 2,4% tiap tahunnya karena ada penurunan jumlah perokok. Sekitar 98% kasus karsinoma laring muncul di area glotis atau supraglotis. Akan tetapi, karsinoma ini tiga kali lebih sering muncul di area glotis daripada area supraglotis.[2,4]
Indonesia
Data epidemiologi karsinoma laring di Indonesia saat ini belum tersedia. Data yang ada hanya berasal dari studi-studi terpisah di beberapa rumah sakit. Menurut data yang terbatas tersebut, karsinoma laring memang lebih sering ditemukan pada pria daripada wanita. Karsinoma ini juga paling sering ditemukan pada kelompok usia 50 tahun. Studi epidemiologi nasional masih diperlukan untuk mengonfirmasi temuan ini.[9-11]
Mortalitas
Karsinoma laring diperkirakan menyebabkan mortalitas sebesar 0,9 per 100.000 orang tiap tahunnya. Namun, mortalitas dilaporkan menurun sekitar 2,3% tiap tahunnya, yang mungkin berkaitan dengan semakin majunya terapi. Karsinoma laring stadium awal memiliki tingkat kesembuhan yang sangat baik, yakni dengan control rate 90–95% untuk kanker glotis stadium awal dan 80–90% untuk kanker supraglotis awal.[2,4]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur