Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Presbikusis general_alomedika 2023-03-21T08:38:15+07:00 2023-03-21T08:38:15+07:00
Presbikusis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Presbikusis

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Presbikusis atau dikenal juga sebagai age related hearing impairment adalah gangguan pendengaran bilateral terkait usia yang umumnya disadari pada lansia usia >60 tahun. Pada presbikusis, gangguan pendengaran terjadi pada kedua telinga, simetris, dan progresif.

Faktor utama penyebab presbikusis adalah faktor usia, karena proses degeneratif yang terjadi secara alamiah. Akan tetapi, presbikusis dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti faktor genetik, ototoksik, paparan suara, dan hormonal. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan kondisi ini terjadi lebih awal, yaitu pada individu usia di bawah 60 tahun.[1,2]

gangguan pendengaran, gangguan pendengaran pada orang tua, gangguan pendengaran pada lansia, presbiakusis, presbiskusis, alomedika

Pasien presbikusis akan mengeluhkan penurunan fungsi pendengaran yang semakin lama semakin memburuk. Pasien juga bisa mengeluhkan kesulitan dalam mengerti komponen wicara, terutama dalam frekuensi tinggi dan voiceless consonants, yaitu huruf p, k, f, s, dan ch. Keluhan lain yang bisa dialami yakni cocktail party deafness dan tinnitus.[1]

Anamnesis pada presbikusis meliputi awitan gejala, progresivitas, keterlibatan satu atau kedua telinga, keluhan tambahan, riwayat pekerjaan, riwayat paparan terhadap suara keras, riwayat penggunaan obat, serta riwayat penyakit lain seperti hipertensi.

Pada pemeriksaan fisik telinga, inspeksi telinga luar hingga tengah dengan bantuan otoskop, diikuti pemeriksaan menggunakan garpu tala untuk konfirmasi diagnosis banding lain yang berhubungan dengan gangguan pendengaran. Pemeriksaan penunjang yang direkomendasikan untuk menegakkan diagnosis presbikusis adalah audiometri.[3]

Hingga saat, ini belum ada terapi definitif untuk presbikusis. Penatalaksanaan adalah menggunakan alat bantu dengar. Alat bantu dengar tidak bisa mengembalikan fungsi pendengaran, tetapi bisa membantu meningkatkan kualitas hidup dan komunikasi pasien.[1,3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Cheslock M, De Jesus O. Presbycusis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559220/
2. Tu NC, Friedman RA. Age-related hearing loss: unraveling the pieces. Laryngoscope Investig Otolaryngol. 2018;3(2):68-72.
3. Saadi RA. Presbycusis. Medscape, 2019. https://reference.medscape.com/article/855989-overview

Patofisiologi Presbikusis
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 21 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 20 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.