Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Presbikusis general_alomedika 2023-03-21T08:47:21+07:00 2023-03-21T08:47:21+07:00
Presbikusis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Presbikusis

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Diagnosis presbikusis didapat dengan gejala khas kesulitan dalam mengerti komponen wicara, terutama dalam frekuensi tinggi dan voiceless consonants, yaitu huruf p, k, f, s, dan ch; serta cocktail party deafness dan tinnitus.[1]

Anamnesis meliputi awitan gejala, progresivitas, keterlibatan kedua telinga, keluhan tambahan, riwayat pekerjaan, riwayat paparan terhadap suara keras, riwayat penggunaan obat ototoksik, serta riwayat penyakit sistemik.

Pemeriksaan fisik dilakukan menggunakan otoskop dan garpu tala. Sementara itu, pemeriksaan penunjang audiometri dapat membantu mengonfirmasi adanya penurunan fungsi pendengaran.[1,3]

Anamnesis

Pasien presbikusis biasanya berusia 60 tahun ke atas, datang dengan keluhan gangguan pendengaran atau merasa pendengaran kurang pada kedua telinga. Gangguan pendengaran ini memburuk seiring dengan bertambahnya usia, dan dapat disertai keluhan tambahan seperti tinnitus dan gangguan diskriminasi wicara.

Setelah menanyakan keluhan pasien, tanyakan faktor risiko yang berperan, misalnya riwayat hipertensi, diabetes mellitus, paparan suara keras, penggunaan obat-obat ototoksik, serta riwayat infeksi telinga di masa lampau.[3,10]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik telinga pada presbikusis meliputi pemeriksaan dengan otoskopi, kemudian dilanjutkan pemeriksaan menggunakan garpu tala yang diutamakan untuk membedakan sifat gangguan pendengaran yang konduktif atau sensorineural.

Pemeriksaan Telinga

Pemeriksaan telinga dilakukan untuk evaluasi telinga luar dan tengah. Pemeriksaan umum telinga dilakukan untuk menilai bentuk daun telinga, liang telinga, membran timpani, serta menyingkirkan kemungkinan penyebab gangguan pendengaran lain, misalnya otitis, serumen prop, atau kolesteatoma.

Pada presbikusis, biasanya hasil pemeriksaan umum telinga dalam batas normal. Seringkali pada lansia dapat ditemukan serumen atau membran timpani yang agak lebih buram karena adanya serumen. Hal ini perlu dibedakan dengan serumen prop.[10]

Pemeriksaan Garpu Tala

Pemeriksaan yang dilakukan dengan bantuan garpu tala adalah tes Rinne, tes Weber, dan tes Schwabach. Tes ini dapat membantu membedakan tuli konduktif dengan sensorineural. Pada kasus presbikusis, umumnya hasil pemeriksaan menunjukkan tuli sensorineural pada kedua telinga.[10]

Diagnosis Banding

Presbikusis bisa didiagnosis banding dengan penyakit Meniere dan noise induced hearing loss.

Penyakit Meniere

Penyakit Meniere adalah suatu kelainan pendengaran akibat peningkatan tekanan pada sistem endolimfatik. Keluhan pasien mencakup gangguan pendengaran yang bersifat fluktuatif, vertigo, tinnitus, dan rasa tidak nyaman pada telinga. Sama halnya seperti presbikusis, penyakit Meniere lebih sering terjadi pada orang usia lanjut, tetapi penyakit Meniere biasanya hanya menyerang 1 telinga saja (unilateral).[10,11]

Noise Induced Hearing Loss

Noise induced hearing loss (NIHL) adalah gangguan pendengaran akibat paparan suara bising dalam jangka lama. NIHL umumnya menyerang kedua telinga, dan dapat disertai keluhan lain seperti tinnitus. Meskipun dari segi faktor risiko dan keluhan hampir serupa, tetapi rentang usia pasien yang akan mengalami NIHL cukup beragam. NIHL tidak selalu terjadi pada pasien usia lanjut.[12]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang digunakan untuk membantu diagnosis presbikusis adalah audiometri nada murni. Pada dasarnya, pemeriksaan audiometri bertujuan untuk menilai kemampuan seseorang dalam mendengar suara pada berbagai intensitas dan frekuensi. Pemeriksaan penunjang lain, seperti tes kadar gula darah bisa mengevaluasi faktor risiko yang berperan tapi tidak wajib dilakukan.

Audiometri Nada Murni

Pemeriksaan ini hanya dapat dilakukan pada orang usia lanjut yang kooperatif.  Pasien akan diberikan headphones dan diperdengarkan suara ke satu telinga dalam satu waktu.

Apabila pasien mendengar suara tersebut, pasien diminta untuk merespon. Hasil dari pemeriksaan ini disajikan dalam bentuk audiogram. Pada presbikusis, akan ditemukan penurunan pendengaran pada kedua telinga, dengan frekuensi di atas 2000 Hz.[1]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Cheslock M, De Jesus O. Presbycusis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559220/
3. Saadi RA. Presbycusis. Medscape, 2019. https://reference.medscape.com/article/855989-overview
10. Isaacson JE, Vora NM. Differential diagnosis and treatment of hearing loss. Am Fam Physician. 2006; 68(6) : 1125-32.
11. Li JC. Meniere Disease (Idiopathic Endolymphatic Hydrops). Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1159069-overview#a6
12. Mathur NN. Noise Induced Hearing Loss. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/857813-overview#a6

Epidemiologi Presbikusis
Penatalaksanaan Presbikusis
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.