Penatalaksanaan Serumen Prop
Penatalaksanaan pada serumen prop berupa pengangkatan serumen, irigasi saluran telinga, atau penggunaan agen serumenolitik. Serumen prop perlu ditangani untuk mencegah terjadinya komplikasi infeksi telinga akibat akumulasi serumen.[2,5]
Pengangkatan Serumen
Pengangkatan serumen secara manual dapat dilakukan pada anak-anak ataupun orang dewasa menggunakan instrumen khusus. Pasien yang kooperatif yang tidak bergerak selama prosedur dilakukan sangat membantu operator melakukan pembersihan. Namun, beberapa pasien anak kecil perlu ditahan atau dipegang oleh orang tuanya maupun dengan bantuan orang lain. Pemeriksaan dilakukan dengan pasien anak dipangku oleh orang tua, kaki orang tua pasien bersilangan dengan kaki pemeriksa dan mengapit kaki anak. Sedangkan tangan orang tua memegang kedua tangan anak, lalu tangan perawat akan memegangi kepala pasien dan pemeriksaan dapat dimulai.[2,5]
Pengangkatan kotoran telinga secara manual ini dapat dilakukan dengan instrumen namun penting untuk melakukan pembersihan ini dengan pencahayaan yang cukup. Dokter dapat melihat impaksi serumen dengan menggunakan otoskop, spekulum telinga dengan sumber cahaya dari luar atau menggunakan mikroskop binokular. Penggunaan alat kuret telinga, probe sudut-kanan, forsep, perangkat microsuction atau kombinasi instrumen dapat digunakan bergantung pada lokasi dan konsistensi serumen.[2,5]
Penggunaan otoskop dianggap paling baik selain dari segi visualisasi dengan cahaya yang cukup juga dapat memberikan persepsi kedalaman dan pembesaran yang baik. Dengan menggunakan alat ini, dokter biasanya dapat mengangkat serumen tanpa menimbulkan rasa sakit ataupun laserasi pada kulit. Kerugian dari mikroskop binokular ini terdapat pada sisi biaya dan tidak tersedia pada pelayanan primer.[2,5]
Irigasi Saluran Telinga
Irigasi saluran telinga dengan menggunakan jarum suntik atau irigasi mekanis adalah metode yang banyak digunakan untuk menghilangkan serumen. Metode ini aman jika menggunakan aliran tekanan rendah yang tidak diarahkan langsung ke membran timpani untuk mencegah terjadinya perforasi membran.
Irigasi ini harus dihindari pada pasien dengan perforasi membran timpani atau adanya riwayat operasi telinga. Beberapa pasien dengan atrofi pada membran timpani juga perlu diperhatikan karena cenderung akan mengalami perforasi saat irigasi.[2,5]
Agen Serumenolitik
Berbagai agen kimia telah diterapkan pada serumen untuk melunakkan dan mempercepat pengangkatannya baik secara manual ataupun irigasi. Agen-agen ini dapat dilakukan oleh dokter atau digunakan oleh pasien sendiri di rumah mereka. Cara pemberiannya agen ini adalah dengan meneteskan agen serumenolitik ini ke dalam telinga selama 15-20 menit sebelum pembersihan telinga. Cara ini meningkatkan tingkat keberhasilan pembersihan telinga mencapai 97% dan membutuhkan volume air yang lebih kecil untuk membersihkan serumen.[2,5]
Agen-agen serumenolitik ini dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu berbasis air, berbasis minyak, atau nonair dan nonminyak.
-
Agen berbasis air menginduksi hidrasi dan fragmentasi korneosit pada serumen. Contoh agen berbasis air adalah asam asetat, natrium, hidrogen peroksida, gliserin, dan karbogliserin
- Agen berbasis minyak melumasi dan melunakkan serumen. Contoh agen berbasis minyak adalah minyak zaitun dan minyak mineral
- Agen berbasis nonair dan nonminyak tidak diketahui bagaimana mekanisme kerjanya. Contoh agen kelompok ini adalah karbamid peroksida
Belum ada bukti yang cukup untuk mengetahui pelunak berbasis manakah yang lebih baik.[2,5]
Dokter atau petugas media dapat meneteskan salah satu agen di atas dengan menggunakan pipet dan diteteskan ke dalam saluran telinga. Jika serumen terlalu keras, pasien akan dipulangkan dan diresepkan untuk meneteskan agen-agen di atas selama beberapa hari sebelum akhirnya dapat dilakukan pembersihan.[2,5]