Etiologi Tumor Ganas Kavitas Nasal
Etiologi tumor ganas kavitas nasal adalah gangguan proliferasi sel dan protoonkogen yang mengalami mutasi menjadi onkogen. Kegagalan dalam perbaikan DNA menyebabkan terjadinya mutasi genom sel somatik yang menjadi dasar terbentuknya tumor ganas pada kavitas nasal.[3,4]
Karsinoma Sel Skuamosa
Karsinoma sel skuamosa merupakan tumor ganas tersering yang dijumpai pada kavitas nasal, yaitu 60-75% dari keganasan sinonasal. Karsinoma sel skuamosa pada kavitas nasal dapat ditemukan pada pertemuan septum nasi dan tepi mukokutaneus tepat di belakang kolumela.[4,5,10]
Paparan karsinogen, seperti polutan industri tekstil dan debu kayu lunak, dapat meningkatkan risiko karsinoma sel skuamosa kavitas nasal hingga 20 kali lebih tinggi. Paparan kerja terhadap beberapa senyawa industri dan zat kimia, seperti debu kulit, lem, formaldehida, kromium, nikel, arsenik dan asap las, telah dikaitkan dengan tumorigenesis pada karsinoma sel skuamosa kavitas nasal.
Selain itu, sebuah studi kasus kontrol menunjukkan bahwa rokok tembakau dapat meningkatkan risiko karsinoma sel skuamosa 2-3 kali lipat. Studi retrospektif terbaru dan meta analisis menunjukkan bahwa sebanyak 30% penderita karsinoma sel skuamosa kavitas nasal dimediasi oleh infeksi HPV (human papilloma virus) dengan subtipe 16.[1,4,5]
Adenokarsinoma
Adenokarsinoma pada kavitas nasal merupakan tumor ganas kedua tersering setelah karsinoma sel skuamosa, dengan prevalensi sebesar 22% dan lebih sering ditemukan pada pria. Paparan asap industri, debu kayu, dan pemurnian nikel merupakan karsinogen yang berperan dalam peningkatan risiko etiologi adenokarsinoma. Individu yang pekerjaannya memaparkan dirinya pada debu kayu akan memiliki risiko 500 hingga 900 kali lebih tinggi terhadap adenokarsinoma dibandingkan populasi normal.[3,11]
Esthesioneuroblastoma
Esthesioneuroblastoma merupakan tumor ganas langka yang berasal dari sel-sel sensorik epitel penghidu. Tumor ini paling sering dijumpai pada usia muda dan hanya berkontribusi sekitar 1-5% dari kasus tumor ganas pada kavitas nasal. Esthesioneuroblastoma berkembang pada rongga hidung bagian atas di daerah lempeng kribriformis. Gejala yang paling umum ditemukan pada esthesioneuroblastoma adalah obstruksi hidung, epitaksis, dan nyeri.[2,9,12]
Esthesioneuroblastoma tumbuh secara lambat dan mampu bermetastasis ke regio servikal dan pulmonal, dapat juga terjadi perluasan tumor pada intrakranial. Etiologi tumor ini dihubungkan dengan pajanan berulang dan terus menerus terhadap bahan industri.[9,12,13]
Faktor Risiko
Tumor ganas kavitas nasal sebenarnya jarang terjadi, namun Individu tertentu berisiko untuk mengalami tumor ganas kavitas nasal, antara lain:
- Demografi: jenis kelamin pria, rentang usia 50-60 tahun
- Kondisi medis: terinfeksi virus HPV (human papilloma virus) atau Epstein-Barr (EBV), pasien poliposis nasal, pasien granulomatosis dengan poliangitis, pasien yang sedang menjalani terapi radiasi pada regio fasial, seperti terapi radiasi untuk retinoblastoma
- Riwayat merokok maupun perokok pasif[1,2,4,5,9,14]
Terpajan polutan lingkungan dan industri atau pekerjaan, seperti debu kayu, paparan nikel dan tembaga, berbagai polutan industri tekstil, dan zat kimia (debu kulit, lem, formaldehida, kromium, arsenik).