Etiologi Balanoposthitis
Etiologi balanoposthitis yang paling sering adalah pola kebersihan yang buruk. Etiologi lainnya dapat disebabkan akibat reaksi inflamasi, infeksi, trauma, dan kanker. Infeksi candida merupakan yang paling sering, terutama pada bayi dan berhubungan dengan ruam popok. Pada anak, balanoposthitis sering disebabkan akibat fimosis dan pada mereka yang belum disirkumsisi karena tidak bisa membersihkan kotoran akibat tertutup oleh kulit. Penyebab infeksi lain selain Candida sp. adalah bakteri aerob seperti Staphylococcus aureus dan grup A Streptococcus. Bakteri anaerob dan virus juga dapat menyebabkan terjadinya balanoposthitis.[3]
Etiologi dari balanoposthitis dapat dikelompokkan menjadi infeksius dan non infeksius.
Penyebab Infeksi Balanoposthitis
Sebagian kasus balanoposthitis disebabkan akibat adanya infeksi organisme spesifik. Mikroorganisme yang dapat ditemukan adalah:
Tabel 1. Penyebab Infeksi Balanoposthitis
Bakteri | Group B dan Group A beta-hemolytic Streptococci, Neisseria gonorrhoeae, Treponema pallidum, E. coli, Chlamydia trachomatis, Haemophilus ducreyi, Leprosy, Bakteri anaerobik |
Virus | Human Papillomavirus (HPV), Herpes simpleks virus (HSV), Varicella zoster virus (VZV) |
Parasit | Chlamydia species, Gardenella vaginalis, Trichomonas vaginalis, Borrelia vincentii, Borrelia burgdorferi, Pediculosis |
Jamur | Candida sp. (sebagian besar akibat diabetes atau imunokompromais), Malassezia sp., Blastomyce, Cryptococcus neoformans |
Sumber: dr. Eric, 2020[9]
Penyebab Non Infeksi Balanoposthitis
Beberapa kasus pada balanoposthitis tidak ditemukan organisme spesifik penyebab penyakit. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor noninfeksius yang menyebabkan terjadinya balanoposthitis. Penyebab noninfeksi balanoposthitis antara lain:
- Kebersihan yang buruk (paling sering)
- Anak yang belum di sunat/sirkumsisi
- Anak yang mengalami fimosis
- Iritasi bahan kimia (spermisida, deterjen, sabun dan sampo, kondisioner)
- Alergi obat (tetracycline, sulfonamide)
- Dermatitis kontak iritan (condom latex, contraceptive jelly)
- Plasma cell infiltration (Zoon balanitis)
- Kondisi yang menyebabkan edema, misalnya gagal jantung kanan, sirosis
Neoplasma seperti neoplasia intraepitelial penis (PEIN).[12]