Edukasi dan Promosi Kesehatan Hematuria
Pada kasus hematuria yang nyata, pasien biasanya cemas karena melihat urine yang berwarna merah sehingga edukasi dan promosi kesehatan sangat penting untuk menenangkan dan mengendalikan ekspektasi pasien. Sampaikan bahwa tidak semua kasus hematuria berbahaya, dimana sebagian besar kasus bersifat jinak dan dapat disembuhkan.[1-4]
Edukasi Pasien
Pasien dengan hematuria seringkali cemas karena mengetahui ada darah dalam urine. Jelaskan pada pasien bahwa kebanyakan penyebab hematuria tidak berbahaya, tetapi terapi adekuat penting menentukan luaran klinis.
Jelaskan mengenai pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menentukan penyebab hematuria pada pasien. Jika hematuria disebabkan oleh infeksi saluran kemih dan pasien diberi antibiotik, maka sampaikan untuk menyelesaikan regimen terapi. Jika hematuria disebabkan oleh batu saluran kemih, jelaskan apa terapi yang diperlukan. Sampaikan bahwa batu yang berukuran kecil dapat keluar secara spontan.
Pada kasus hematuria terkait penyakit herediter, seperti sindrom Alport dan thin basement membrane (TBM), sampaikan bahwa tidak ada terapi yang bersifat definitif. Terapi akan bersifat suportif yang disertai observasi berkala.[1-4]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pencegahan dan pengendalian hematuria dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan traktus genitourinaria. Pada pasien usia lanjut, dapat dilakukan skrining berkala untuk keganasan seperti kanker serviks dan kanker prostat.
Menjaga Kebersihan
Selalu mencuci tangan dengan sabun setiap sebelum makan, sesudah makan, sesudah buang air kecil maupun buang air besar, maupun setelah menyentuh binatang, tanaman, maupun tanah.[4]
Cukup Konsumsi Air Putih
Pasien sebaiknya disarankan untuk mengonsumsi air putih 2,5–3 liter per hari atau sampai urine berwarna jernih untuk mencegah hipersaturasi dan presipitasi mineral menjadi batu ginjal.[40,42]
Tidak Menahan Buang Air Kecil
Pasien sebaiknya disarankan untuk segera mencari toilet dan berkemih bila sudah merasa ingin berkemih untuk meningkatkan pembilasan batu ginjal kecil yang sudah terbentuk maupun kuman yang sudah masuk ke dalam saluran kemih.[40,42]
Membersihkan Saluran Kemih
Perempuan sebaiknya membersihkan alat kewanitaan dengan arah dari depan ke belakang untuk menghindari infeksi bakteri dari anus.[4]
Menghindari Hubungan Seksual Secara Bebas
Menghindari hubungan seksual sebelum menikah dan berhubungan seksual hanya dengan pasangan dari pernikahan membantu mencegah penularan HPV 16 dan 18, sehingga mencegah terjadinya kanker serviks.[4]
Pencegahan Kecelakaan
Berkendara dengan aman sesuai aturan, termasuk menggunakan sabuk pengaman dalam kendaraan roda empat, mengurangi risiko cedera lebih besar karena terlempar dari kendaraan. Kasus kecelakaan terlempar dari kendaraan meningkatkan risiko fraktur pelvis yang dapat mencederai organ-organ genitouriner.[1-4]
Konseling Genetik
Orang dengan riwayat kanker atau kelainan hematologi dalam keluarga mungkin memerlukan pemeriksaan genetik untuk mengetahui peluangnya menderita kanker genitourinaria atau kelainan hematologi.[1-4]