Epidemiologi Hematuria
Belum ada data epidemiologi yang jelas mengenai hematuria. Prevalensi mikrohematuria diperkirakan berkisar antara 1,7% hingga 31,1%. Data epidemiologi nasional di Indonesia belum tersedia.[2]
Global
Prevalensi hematuria mikroskopik asimptomatik diperkirakan berkisar antara 1,7% hingga 31,1% di seluruh dunia. Data epidemiologi global yang lebih pasti belum tersedia. Prevalensi karsinoma urakal, salah satu penyebab hematuria refrakter, adalah< 1%.[1,21]
Pada anak, insidensi hematuria makroskopik diperkirakan 1,3 per 1000 anak. Prevalensi hematuria mikroskopik diperkirakan antara 0,15–2%.[3]
Indonesia
Belum ada data epidemiologi nasional terkait hematuria di Indonesia
Mortalitas
Mortalitas hematuria tergantung pada penyebab yang mendasari. Mayoritas pasien yang mengalami mikrohematuria non-glomerular asimptomatik disebabkan oleh idiopathic constitutional microhematuria yang tidak memiliki signifikansi klinis dan dapat hilang tanpa pengobatan.[2]
Penyebab hematuria lainnya akan memerlukan pengobatan dan bisa menimbulkan komplikasi bermakna, termasuk gagal ginjal dan kematian. Mortalitas tinggi umumnya berkaitan dengan hematuria makroskopis dan keganasan urologi.[2,21]