Epidemiologi Karsinoma Urotelial
Data epidemiologi menunjukkan karsinoma urotelial paling sering didapatkan di kandung kemih. Kasus karsinoma urotelial didapatkan lebih sering pada laki-laki dan populasi lansia.[10,13]
Global
Karsinoma urotelial 3 kali lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan. Hal ini dipercaya karena kebiasaan merokok lebih sering dilakukan oleh laki-laki. Insidensi karsinoma urotelial juga lebih tinggi pada usia 70–90 tahun.
Karsinoma urotelial memiliki insidensi lebih tinggi pada negara maju. Pada populasi laki-laki, insidensi karsinoma urotelial terbanyak ditemui di Eropa Selatan dengan age standardized rate per 100.000 (ASR) 21,8, diikuti oleh Eropa Barat dan Amerika Utara.[10,13]
Indonesia
Tidak terdapat banyak data epidemiologi karsinoma urotelial di Indonesia.
Mortalitas
Karsinoma urotelial merupakan tumor ke-4 tersering. Sekitar 90–95% kasus karsinoma urotelial terjadi di kandung kemih. Tumor pada daerah saluran kemih bagian atas lebih jarang terjadi dan hanya berkontribusi 5–10% dari keseluruhan kasus, tetapi 60% dari karsinoma urotelial pada saluran kemih bagian atas bersifat invasif.
Sementara, hanya 15‒25% dari karsinoma urotelial kandung kemih yang bersifat invasif. Selain itu, 22‒47% pasien dengan karsinoma urotelial saluran kemih bagian atas mengalami kekambuhan pada kandung kemih.[10,13]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini