Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Karsinoma Urotelial general_alomedika 2023-03-07T09:05:32+07:00 2023-03-07T09:05:32+07:00
Karsinoma Urotelial
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Karsinoma Urotelial

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Patofisiologi karsinoma urotelial dipengaruhi terutama oleh faktor molekuler. Berbagai proses molekuler memiliki peran penting dalam proses karsinogenesis, seperti delesi fragmen kromosom, alterasi epigenetik, mutasi gen, dan alterasi mRNA.[7,8]

Proses molekuler tersebut menyebabkan terjadinya perubahan fungsi sel yang berlanjut pada terjadinya pertumbuhan mandiri (self-sufficient), penghindaran apoptosis, hilangnya sensitivitas terhadap rangsangan anti pertumbuhan (anti-growth), replikasi mandiri yang tidak terbatas, angiogenesis berkelanjutan, invasi organ, serta metastasis.[7,8]

Molekuler

Karsinoma urotelial low grade non-muscle-invasive dan high grade muscle-invasive merupakan dua jenis karsinoma urotelial yang berbeda karena perbedaan jalur molekuler. Lesi urotelial yang non invasif dan well differentiated berasal dari proses hiperplasia urotelial yang disebabkan oleh aktivasi jalur transduksi reseptor tyrosine kinase-Ras dan peningkatan frekuensi mutasi fibroblast growth factor receptor 3 (FGFR3) dan phosphoinositide-3 kinase α subunit.

Di sisi lain, lesi urotelial yang invasif dan poorly-differentiated berasal dari karsinoma in situ, displasia urothelial, atau lesi papiler kandung kemih high-grade yang disebabkan oleh alterasi gen frekuensi tinggi p53 dan retinoblastoma (Rb). Lesi karsinoma urotelial dengan alterasi pada p53, p21, atau Rb memiliki risiko kekambuhan, metastasis, dan kematian yang lebih tinggi.[3,7]

Histopatologi

Karsinoma urotelial dapat dibagi menjadi berbagai beberapa jenis berdasarkan variasi histologinya. Terdapat dua macam pembagian karsinoma urotelial, yaitu berdasarkan derajat abnormalitas seluler dan variasi histologi.

Klasifikasi WHO Berdasarkan Derajat Abnormalitas Seluler

Menurut WHO, pembagian karsinoma urotelial berdasarkan derajat abnormalitas selulernya adalah:

  • Grade I: terdapat peningkatan jumlah lapisan sel epitel well differentiated (>7) dan terdapat beberapa sel atipia
  • Grade II: terdapat peningkatan jumlah lapisan sel (>10) dan terdapat variasi besar dalam ukuran sel, serta bentuk dan ukuran nukleus (moderately well differentiated)
  • Grade III: perbedaan sel karsinoma dan sel sehat tidak terlihat (poorly differentiated), dengan kerusakan hubungan antar sel yang menyebabkan terbentuknya fragmen[4,9]

Sejalan dengan pertumbuhan tumor, massa jinak dengan pertumbuhan well differentiated (grade I) dapat berkembang menjadi massa padat (grade III).[4,9]

Selanjutnya, WHO juga membagi karsinoma urotelial menjadi lesi papillary dan lesi flat dengan subkategori papillary dan flat. Lesi papillary terdiri dari urothelial papilloma, papillary urothelial neoplasms of low malignant potential (PUNLMP), noninvasive low-grade papillary urothelial carcinoma (NILGC), dan noninvasive high-grade papillary urothelial carcinoma (NIHGC).

Sementara, lesi flat terdiri dari arcinia hyperplasia, reactive atypia, atypia of unknown significance, urothelial dysplasia, dan urothelial carcinoma in situ (CIS).[9,10]

Klasifikasi WHO Berdasarkan Variasi Histologi

Variasi histologi karsinoma urotelial dapat dilihat dari perbedaan fenotip histomorfologi dan subtipe molekulernya. Berdasarkan variasi histologinya, karsinoma urotelial dapat dibagi menjadi nested, microcystic, micropapillary, lymphoepithelioma-like, plasmacytoid, sarcomatoid, giant cell, lipid-rich, clear cell, neuroendocrine carcinoma, karsinoma urotelial dengan ciri squamous, karsinoma urotelial dengan ciri glandular, karsinoma sel skuamosa primer, dan adenokarsinoma primer.[9-11]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

3. Kasper DL, Hauser SL, Jameson JL, Fauci AS, Longo DL, Loscalzo J, eds. Harrison's principles of internal medicine. New York: McGraw-Hill; 2015.
4. Jones T, Horton-Szar D, Harris K., eds. Crash Course: Renal and Urinary Systems. Elsevier Health Sciences; 2012
7. Shin JH, Lim JS, Jeon BH. Pathophysiology of Bladder Cancer. Bladder Cancer, 2018. pp. 33-41. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-809939-1.00003-5
8. Truţa A, Saraci G,et al. Etiopathogenesis of bladder cancer. Risk factors, genetic aspects and novel diagnosis biomarkers. Human and Veterinary Medicine. 2015 Sep 1;7(3):206-14.
9. Compérat EM, Burger M. et al. Grading of urothelial carcinoma and the new “World Health Organisation classification of Tumours of the urinary system and male genital organs 2016”. European urology focus. 2019 May 1;5(3):457-66.
10. Rouprêt M, Babjuk M, et al. EAU guidelines on non–muscle-invasive urothelial carcinoma of the bladder: update 2013. European urology. 2013 Oct 1;64(4):639-53.
11. Wang G, McKenney JK. Urinary Bladder Pathology: World Health Organization Classification and American Joint Committee on Cancer Staging Update. Archives of pathology & laboratory medicine. 2019 May;143(5):571-7.

Pendahuluan Karsinoma Urotelial
Etiologi Karsinoma Urotelial

Artikel Terkait

  • Pioglitazone dan Peningkatan Risiko Kanker Kandung Kemih
    Pioglitazone dan Peningkatan Risiko Kanker Kandung Kemih
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 31 Maret 2021, 09:05
Penanganan tumor vesica urinaria di layanan primer - Urologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat pagi Dr. dr. Besut yth, Apa "hallmark" dari tumor vesica urinaria yang bisa digunakan oleh sejawat di layanan primer? dan kapan tanda harus dirujuk...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.