Penatalaksanaan Orchitis
Penatalaksanaan orchitis atau orkitis bertujuan untuk mengurangi gejala, mencegah komplikasi, dan eradikasi adanya infeksi. Terapi antibiotik yang menargetkan bakteri penyebab infeksi menular seksual atau bakteri patogen enterik berdasarkan usia dan faktor risiko pada orchitis bakterial, dan pada orchitis viral, cukup diberikan terapi suportif.[1,2]
Orchitis Viral dan Orchitis Noninfeksius
Pada orchitis viral, seperti orchitis mumps, dan orchitis noninfeksius, tata laksana yang diberikan bersifat simtomatik dan suportif, yaitu:
- Istirahat cukup
- Antipiretik dan analgesik sesuai indikasi, seperti paracetamol atau ibuprofen
- Elevasi/support skrotum, yaitu dengan cara meletakkan bantal kecil atau handuk diantara kedua kaki untuk mengangkat atau elevasi skrotum
- Kompres hangat atau dingin, dilakukan 4 kali sehari pada testis yang sakit selama 10–15 menit hingga nyeri berkurang atau hilang[1,2]
Orchitis Bakterial
Pada orchitis bakterial, diberikan terapi antibiotik sesuai sumber penyebabnya, serta terapi simtomatik dan suportif seperti halnya pada orchitis viral/noninfeksius. Pemilihan regimen terapi bergantung pada hasil penilaian klinis yang menentukan kemungkinan etiologi orchitis. Terapi antibiotik empirik presumtif diberikan selagi menunggu hasil identifikasi patogen dari laboratorium.[1,2]
Orchitis Bakterial yang Disebabkan Infeksi Menular Seksual
Pada orchitis bakterial yang disebabkan infeksi menular seksual, diberikan terapi:
- Injeksi ceftriaxone 500 mg atau 1 g pada pasien dengan berat badan ≥150 kg, dosis tunggal intramuskular ditambah doxycycline 100 mg 2 kali sehari peroral selama 10 hari, atau azithromycin 1 g dosis tunggal peroral[1,2,8]
Sebagai alternatif, terapi antibiotik oral juga dapat diberikan sesuai dengan infeksi menular seksual yang dialami pasien. Untuk infeksi chlamydia, pilihan terapinya:
Azithromycin 1000 mg (PO) dosis tunggal, atau
Doxycycline 100 mg (PO) diminum 2 kali sehari selama 7 hari, atau
Tetrasiklin 500 mg (PO), diminum 4 kali sehari selama 7 hari, atau
Erythromycin 500 mg (PO) diminum 2 kali sehari selama 7 hari, atau
Ofloxacin 200-400 mg (PO) diminum 2 kali sehari, selama 7 hari[12]
Untuk gonorrhea, dapat diberikan:
Cefixime oral dengan dosis tunggal 800 mg[13]
Selain medikamentosa, skrining penyakit menular seksual lain seperti skrining infeksi human immunodeficiency virus (HIV), hepatitis B, dan hepatitis C dapat dipertimbangkan.[1,2,8]
Orchitis Bakterial yang Disebabkan Oleh Patogen Enterik
Pada orchitis yang disebabkan oleh patogen enterik, terdapat beberapa pilihan antibiotik.
Dewasa:
Orchitis bakterial pada dewasa yang disebabkan oleh patogen enterik dapat diberikan antibiotik golongan fluoroquinolone.
Ofloxacin 200 mg 2 kali sehari peroral selama 14 hari
Levofloxacin 500 mg 1 kali sehari peroral selama 10 hari
- Jika kontraindikasi quinolone maka dapat diberikan amoxicillin-clavulanate 625 mg 3 kali sehari peroral selama 10 hari.[1,2,8]
Anak:
Untuk pasien prepubertas, terdapat dua pilihan antibiotik. Dosisnya sebagai berikut:
Trimethoprim-sulfamethoxazole 3–6 mg/kg/12 jam peroral selama 10 hari
Amoxicillin-clavulanate 15–20 mg/kg/12 jam peroral selama 10 hari[1,2,8]
Rawat Inap
Tata laksana orchitis umumnya dilakukan dalam setting rawat jalan. Rawat inap diindikasikan pada pasien yang tidak dapat minum obat oral, adanya gejala sepsis, atau gagal dengan terapi rawat jalan.[1,2]
Follow up
Follow up dapat dilakukan setelah 4-5 hari terapi untuk menilai respon terhadap terapi dan memastikan pasangan seksual juga telah diterapi apabila orchitis akibat infeksi menular seksual. Tes konfirmasi kesembuhan umumnya tidak diperlukan, namun pada pasien orchitis akibat infeksi klamidia atau gonokokus dapat dilakukan tes ulang 3 bulan setelah inisiasi terapi.[1,9]