Edukasi dan Promosi Kesehatan Parafimosis
Pasien perlu mendapat edukasi tentang penyebab, langkah penatalaksanaan, serta promosi kesehatan terkait upaya pencegahan parafimosis.
Edukasi Pasien
Dokter dapat menjelaskan bahwa parafimosis dapat disebabkan oleh aktivitas yang meretraksikan preputium seperti saat membersihkan penis, tindakan medis, atau aktivitas seksual. Parafimosis terjadi apabila preputium yang diretraksikan tidak dapat atau lupa dikembalikan ke posisi semula.[2,4]
Pasien perlu dijelaskan terkait langkah penatalaksanaan parafimosis, mulai dari prosedur hingga komplikasi yang mungkin timbul. Tindakan penatalaksanaan akan dilakukan mulai dari yang tidak invasif, sampai dengan pembedahan jika metode lain tidak berhasil.[2,4,6]
Setelah parafimosis ditangani, dokter dapat menjelaskan bahwa penyakit ini memiliki luaran yang bagus dan sangat jarang menyebabkan komplikasi jangka panjang. Sirkumsisi tetap harus dianjurkan untuk mencegah rekurensi pada seluruh pasien yang mengalami parafimosis, meskipun telah berhasil ditangani dengan reduksi manual. Pasien juga perlu mendapat penjelasan terkait cara mencegah parafimosis di kemudian hari.[2,4,5]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Promosi kesehatan tentang tanda dan gejala parafimosis kepada masyarakat awam akan sangat bermanfaat untuk menurunkan morbiditas parafimosis. Upaya tersebut dapat mencegah keterlambatan pasien dengan parafimosis untuk mencari pertolongan medis. Salah satu hal yang paling sering menyebabkan keterlambatan penanganan parafimosis adalah persepsi bahwa menderita penyakit pada alat kelamin merupakan hal yang memalukan di masyarakat.[6]
Parafimosis dapat dicegah dengan menjaga kebersihan penis atau dengan sirkumsisi. Selain mencegah parafimosis, sirkumsisi juga dapat mencegah fimosis, menurunkan risiko infeksi saluran kemih, dan infeksi menular seksual. Pasien juga disarankan untuk menghindari pemakaian aksesoris atau melakukan tindik pada penis untuk mencegah parafimosis.[2,4]