Etiologi Parafimosis
Etiologi parafimosis yang tersering adalah iatrogenik yang umumnya ditemukan saat kulit preputium diretraksi untuk membersihkan glans penis, saat dilakukan kateterisasi uretra, atau saat dilakukan pemeriksaan fisik genitalia eksterna.[1,4,5]
Usia pasien dapat membantu menentukan etiologi parafimosis. Pada anak, kejadian tersering adalah retraksi kulit preputium secara tidak sengaja oleh orangtua atau anak itu sendiri saat membersihkan glans penis, atau aktivitas menggaruk yang berlebihan karena gatal akibat skabies atau tinea cruris.
Sementara itu, pada dewasa, parafimosis dapat disebabkan oleh infeksi menular seksual, seperti gonorrhea; tindikan pada penis; serta aktivitas seksual seperti masturbasi dan gerakan menggesek-gesek penis secara berulang.[2,3,6]
Selain itu, segala kondisi yang menyebabkan berkurangnya kelenturan dan kelunakan preputium dapat menyebabkan parafimosis. Diantaranya adalah kutil (genital warts), angioma, dermatitis kontak, dan jaringan parut akibat inflamasi atau luka parut.[2,6]
Faktor Risiko
Berikut adalah faktor risiko yang berkaitan dengan parafimosis:
- Higienitas area penis yang buruk
- Tindikan pada penis
- Insersi implan atau benda asing lain pada preputium atau penis
- Infeksi haemophilus ducreyi (chancroid) dan kutil kelamin
- Laki-laki yang belum menjalani sirkumsisi[2,4]