Penatalaksanaan Parafimosis
Prinsip penatalaksanaan parafimosis adalah melakukan tindakan reduksi segera untuk mengembalikan preputium ke posisi anatomis, memperbaiki vaskularisasi, serta mencegah komplikasi. Reduksi preputium dapat dilakukan secara manual maupun dengan tindakan pembedahan.
Jika parafimosis disebabkan oleh kateterisasi uretra, maka pelepasan kateter akan sangat membantu mereduksi preputium.[2,4,6]
Prosedur Anestesi
Anestesi harus selalu dilakukan sebelum memulai tindakan reduksi karena akan menimbulkan nyeri dan ketidaknyamanan pada pasien. Pilihan jenis anestesi yang dapat diberikan meliputi anestesi topikal, blok saraf dorsalis penis dengan lidokain, sampai dengan anestesi spinal atau kaudal, serta sedasi yang biasanya dipertimbangkan untuk populasi anak.[2,4,6]
Reduksi Manual
Tujuan utama tindakan ini adalah mengurangi edema sehingga preputium dapat dikembalikan ke posisi semula. Reduksi manual dimulai dengan melakukan kompresi ringan atau memijat glans penis selama kurang lebih 5 menit untuk mengurangi edema dan mengecilkan ukuran glans. Setelah itu, preputium dapat dikembalikan ke posisi semula dengan cara mendorong glans penis dengan ibu jari sambil menarik preputium dengan jari lainnya.[2,4,17]
Reduksi secara manual juga dapat dilakukan dan difasilitasi dengan beberapa teknik lainnya, yaitu:
Six-finger Technique
Reduksi dilakukan dengan memegang dan mendorong glans penis ke arah belakang menggunakan kedua ibu jari, sambil mengembalikan secara perlahan preputium ke posisi semula menggunakan jari tengah dan telunjuk dengan arah memutar ke depan. Penggunaan lubrikan dapat membantu proses reduksi, tetapi penggunaan lubrikan yang berlebihan harus dihindari.[2,6]
Metode Kompres Es
Metode ini bertujuan untuk mengurangi edema penis dengan kombinasi antara kompresi dan sensasi dingin dari es. Kompres es dapat dilakukan menggunakan ice pack atau es batu yang dimasukkan kedalam sarung tangan. Teknik ini dilaporkan efektif pada 90% kasus, tetapi beberapa ahli menentang metode ini karena dianggap dapat memperburuk aliran darah arteri menuju bagian distal penis yang mengalami iskemik.[2,4,17]
Penggunaan Agen Osmotik
Agen osmotik seperti cairan dextrose 50%, gula pasir, atau manitol meningkatkan gradien konsentrasi cairan terlarut sehingga dapat menarik cairan dari preputium dan mengurangi edema. Kain kassa yang direndam dengan mannitol 20% dikompreskan pada preputium yang mengalami edema selama 30–45 menit. Gula pasir dalam jumlah banyak dapat diaplikasikan secara langsung pada glans dan preputium, metode ini membutuhkan waktu yang lebih lama yaitu 1–2 jam.[2,4,6]
Injeksi Hyaluronidase
Hyaluronidase yang diinjeksikan secara langsung ke preputium juga dapat mengurangi edema dan memudahkan reduksi manual. Enzim ini dapat meningkatkan difusi cairan dengan cara meningkatkan permeabilitas intrasel. Kekurangannya adalah diperlukan tindakan invasif berupa injeksi subkutan di area preputium yang mengalami edema.[2,4,6,19]
Teknik Invasif Nonbedah
Aspirasi dan pungsi merupakan tindakan yang lebih invasif dan sebaiknya hanya dilakukan pada kasus yang tidak berhasil ditangani dengan metode non-invasif di atas.
Aspirasi
Aspirasi dilakukan pada glans menggunakan jarum ukuran 20 yang ditusukkan sejajar dengan uretra. Tindakan ini dapat mengurangi edema pada glans, sehingga dapat dilakukan reduksi manual. sebelum melakukan aspirasi, dilakukan torniket pada batang penis untuk mencegah pengisian ulang secara spontan pada area yang diaspirasi.[2,4,6,18]
Pungsi
Tindakan ini dilakukan dengan cara melakukan pungsi pada beberapa titik di preputium yang mengalami edema. Pungsi dapat dilakukan sampai dengan 20 titik dengan harapan cairan edema dapat keluar melalui titik-titik pungsi tersebut dengan bantuan kompresi secara manual.[2,4,6]
Tindakan Pembedahan
Reduksi parafimosis dengan pembedahan harus dilakukan jika seluruh tindakan reduksi nonbedah di atas tidak berhasil.
Teknik Dorsal-Slit
Insisi dilakukan pada cincin konstriksi yang sebelumnya sudah dianestesi. Insisi sepanjang 1–2 cm dilakukan secara longitudinal pada bagian dorsal kulit preputium. Selanjutnya, dilakukan penjahitan pada lokasi insisi. Jahitan dapat dilepas pada kunjungan berikutnya, sekitar 2–3 minggu. Secara kosmetik tindakan ini kurang memuaskan karena meninggalkan sisa preputium yang kurang simetris.[2-6]
Sirkumsisi
Pada kondisi akut, di mana masih terdapat edema pada glans dan preputium, sirkumsisi sulit dilakukan. Oleh karena itu, sirkumsisi sebaiknya hanya dilakukan jika metode lain tidak berhasil atau sebagai tindakan elektif untuk tata laksana lanjutan setelah reduksi manual.[4,6]