Epidemiologi Prostatitis
Secara epidemiologi, prostatitis tampak paling banyak terjadi di tempat-tempat dengan angka penyakit infeksi menular seksual dan prostitusi yang tinggi. Penyebab tersering prostatitis pada orang berusia <35 tahun adalah infeksi bakteri, sedangkan penyebab tersering pada orang berusia adalah penyebab noninfeksi.
Global
Prevalensi prostatitis secara global adalah sekitar 5%, di mana 90% di antaranya adalah prostatitis kronis. Prostatitis dapat dialami oleh pria semua umur, tetapi lebih sering dialami pria berusia di bawah 50 tahun. Prostatitis bakterial akut lebih sering menyerang pria berusia di bawah 35 tahun.
Data di Amerika Serikat menunjukkan bahwa lebih dari 2 juta pria di Amerika Serikat mencari pengobatan untuk prostatitis setiap tahunnya. Ras Afrika-Amerika memiliki risiko terkena prostatitis 2 kali lipat dibandingkan ras kulit putih. Prevalensi prostatitis di negara lain sangat bervariasi, yakni: 4% di Belanda, 14% di Finlandia, 8% di Malaysia, 6,6% di Kanada, dan 2,7% di Singapura.[5,6]
Indonesia
Data epidemiologi prostatitis di Indonesia masih terbatas. Prostatitis kronis merupakan prostatitis yang paling sering dijumpai, 65% di antaranya berupa prostatitis nonbakterial. Sebagian besar penderita prostatitis berusia di bawah usia 35 tahun dan masih aktif secara seksual.[7]
Mortalitas
Prostatitis umumnya tidak menyebabkan kematian. Namun, prostatitis akut yang tidak ditangani dapat menimbulkan sepsis dan berisiko menyebabkan kematian.[8]