Facebook 
Masuk dengan Email
Etiologi Prostatitis
Etiologi prostatitis dapat dibedakan menjadi etiologi infeksi, abnormalitas struktural, dan penyebab lain yang belum terbukti secara definitif. Etiologi prostatitis akut umumnya adalah infeksi bakteri, terutama bakteri gram negatif. Pada prostatitis bakterial kronis, Escherichia coli merupakan etiologi utamanya.[1,4]
Infeksi
Patogen yang menyebabkan prostatitis dapat berasal dari infeksi asenden dari uretra atau dari refluks urine ke saluran prostat. Infeksi umumnya disebabkan oleh bakteri gram negatif dan sering kali hanya disebabkan oleh satu mikroorganisme. Walau demikian, infeksi jamur dan virus juga dapat menyebabkan prostatitis, khususnya pada kondisi immunocompromised, misalnya akibat HIV atau diabetes mellitus.
Abnormalitas Struktural
Abnormalitas struktural perlu dipertimbangkan pada pasien yang mengalami infeksi saluran kemih berulang. Abnormalitas struktural ini dapat berupa striktur uretra, batu uretra, pembesaran prostat berupa benign prostatic hyperplasia (BPH) maupun keganasan, obstruksi saluran ejakulatori, hipertrofi atau obstruksi leher buli, dan disfungsi dasar panggul akibat cedera neurologis.
Penyebab Lain
Terdapat juga hipotesis penyebab prostatitis noninfeksi yang belum terbukti secara definitif, contohnya alergi, penyakit autoimun seperti sindrom Reiter, dan spasme leher buli atau uretra.[1,4]
Faktor Risiko Prostatitis
Faktor risiko prostatitis yang tidak bisa dimodifikasi adalah usia (umumnya di bawah 50 tahun), sedangkan faktor risiko yang bisa dimodifikasi adalah:
- Penyakit yang menyebabkan kondisi immunocompromised seperti infeksi HIV atau diabetes mellitus
Infeksi saluran kemih atau infeksi menular seksual
Benign prostatic hyperplasia (BPH) ataupun keganasan
- Hipertrofi leher buli
- Striktur atau batu uretra
- Fimosis
- Kebiasaan merokok
- Kurangnya asupan cairan
Penggunaan kateter dan operasi transurethral juga menjadi faktor risiko, terutama bagi prostatitis akut. Sedangkan adanya batu prostat atau disfungsi sekresi kelenjar prostat dapat menjadi faktor risiko prostatitis kronis.[1,4]
