Patofisiologi Prostatitis
Patofisiologi prostatitis melibatkan reaksi inflamasi pada kelenjar prostat yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri maupun oleh penyebab nonbakteri. Inflamasi ini akan menyebabkan terjadinya pembesaran kelenjar prostat yang kemudian menekan uretra dan mengganggu proses berkemih.
Pada prostatitis bakterial, infeksi dapat berasal dari transmisi seksual, tetapi dapat pula berasal dari penyebaran hematogenik, limfatik, atau dari lokasi yang berdekatan. Sumber patogen prostatitis bakterial dapat berasal dari refluks urine intraprostatik, infeksi asenden uretral, penyebaran limfatik dari rektum, atau penyebaran secara hematogenik. Refluks urine merupakan penyebab utama terjadinya prostatitis.
Pada prostatitis nonbakteri, patofisiologi berhubungan dengan disfungsi neuromuskular atau refluks urine ke saluran prostat. Selain itu, prostatitis nonbakteri juga dapat disebabkan oleh infeksi HIV. Pada orang dengan HIV, prostatitis viral umum terjadi dan penyebab utamanya adalah cytomegalovirus.[1-4]
Refluks Urine
Refluks urine intraprostatik merupakan dasar patofisiologi utama prostatitis bakteri maupun prostatitis nonbakteri. Refluks urine yang mengandung bakteri memang dapat menyebabkan prostatitis bakterial, tetapi refluks urine yang steril sekalipun dapat menyebabkan iritasi dan inflamasi prostat sehingga terjadi prostatitis nonbakteri.
Patofisiologi Prostatitis Bakterial Akut
Patofisiologi infeksi bakteri pada prostat berhubungan dengan anatomi prostat. Prostat dibagi menjadi 3 zona, yaitu zona transisional, sentral, dan periferal. Zona transisional merupakan zona prostat yang dilewati oleh uretra prostatik, mulai dari leher buli sampai ke uretra membranosa. Pada zona transisional, saluran ejakulatori bermuara ke uretra.
Zona sentral merupakan area yang berada di sekitar saluran ejakulatori. Zona periferal merupakan zona yang terletak pada bagian posterior dan lateral prostat. Zona periferal inilah yang akan teraba secara palpasi pada pemeriksaan digital rektal.
Zona periferal pada prostat memiliki posisi saluran prostat yang lebih mendatar dengan drainase yang buruk. Hal ini menyebabkan zona ini paling sering mengalami infeksi. Refluks urine yang terinfeksi atau infeksi asenden dari uretra dapat memasuki prostat. Bila terjebak dalam saluran prostat (terutama pada zona periferal), patogen dapat berkembang sehingga terjadi prostatitis bakterial.[1-4]
Patofisiologi Prostatitis Kronis
Prostatitis kronis diperkirakan terjadi akibat kelainan aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal dan gangguan hormon yang melibatkan hormon adrenokortikal. Kelainan ini dapat berasal dari respons variabel terhadap stres, peradangan neurogenik, dan sindrom nyeri miofasial. Pada pemeriksaan mikroskopik, neutrofil atau limfosit dapat terlihat di dalam kelenjar prostat, di antara sel-sel epitel atau di dalam komponen stroma.[1-4]