Edukasi dan Promosi Kesehatan Urolithiasis
Edukasi dan promosi kesehatan terkait urolithiasis mencakup modifikasi diet, misalnya membatasi intake natrium dan oksalat, serta pilihan terapi. Pada ukuran batu yang besar dan dengan komplikasi, seperti anuria dan oliguria, perlu diinformasikan perlunya rujukan gawat darurat ke urologis.[1,5,15]
Edukasi Pasien
Beberapa edukasi yang perlu disampaikan pada pasien urolithiasis, antara lain:
- Pastikan hidrasi cukup, yang dapat diidentifikasi dari warna urine bening sampai kuning pucat atau jumlah urine 24 jam sekitar 2,5 liter
- Jaga pola hidup dan diet yang baik. Ini mencakup penurunan berat badan jika obesitas, diet rendah protein, diet rendah natrium, diet rendah oksalat, serta cukup asupan asam sitrat
- Pemantauan urin 24 jam secara berkala bisa diperlukan untuk menilai efikasi perubahan gaya hidup, pola diet, dan obat-obatan
- Pencitraan dengan CT scan non kontras atau rontgen abdomen dapat dilakukan setiap 6-12 bulan untuk memantau rekurensi atau peningkatan ukuran batu yang ada[1,5,13,15]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit terkait urolithiasis berhubungan dengan modifikasi gaya hidup, seperti diet rendah garam, dan menjaga kecukupan hidrasi. Kecukupan hidrasi dapat diidentifikasi dari warna urine yang bening sampai dengan kuning pucat.
Selain dengan modifikasi gaya hidup, pasien dengan faktor risiko, seperti hiperuricemia dan riwayat urolithiasis berulang, direkomendasikan untuk menjalani pemeriksaan urine 24 jam. Selanjutnya dalam 6 bulan pertama setelah terapi urolithiasis diberikan, pemeriksaan urine 24 jam juga perlu dilakukan.[13]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli