Kontraindikasi Rinoplasti
Kontraindikasi rinoplasti adalah pasien dengan body dysmorphic disorder, obstructive sleep apnea, gangguan koagulasi darah, riwayat penggunaan vasokonstriktor intranasal kronik, dan riwayat penyalahgunaan obat intranasal seperti kokain. Selain itu, pasien dengan status mental tidak stabil dan harapan tidak realistis juga menjadi suatu kontraindikasi.
Body Dysmorphic Disorder
Body dysmorphic disorder (BDD) adalah preokupasi, kesedihan, atau kekecewaan yang mendalam tentang ketidaksempurnaan anatomi tubuh, yang tidak proporsional dengan kondisi sebenarnya. Sering kali, pasien BDD merasa tidak puas dengan bentuk tubuhnya meskipun hanya ada sedikit kelainan atau tidak ada kelainan sama sekali.
Terapi nonpsikiatris (termasuk bedah plastik) pada pasien BDD dilaporkan tidak menghasilkan perbaikan gejala yang bermakna. Suatu survei pada 265 dokter bedah kosmetik melaporkan bahwa 84% pernah melakukan operasi untuk pasien BDD, tetapi hanya 1% yang berhasil mencapai kepuasan pasien. BDD menjadi kontraindikasi rinoplasti karena pasien sering tetap merasa tidak puas atau justru merasa semakin tidak puas dengan bentuk hidungnya setelah rinoplasti. Kasus BDD sebaiknya dirujuk untuk penanganan oleh psikiater.[1,2,6-8]
Obstructive Sleep Apnea
Obstructive sleep apnea (OSA) adalah kejadian obstruksi saluran napas berulang saat tidur. Pasien dengan OSA memiliki risiko perioperatif yang lebih tinggi bila menjalani rinoplasti, sehingga kondisi ini menjadi kontraindikasi relatif.[1,2]
Gangguan Koagulasi Darah
Pasien dengan gangguan koagulasi darah memiliki risiko perdarahan perioperatif yang lebih tinggi. Namun, pasien dengan kondisi hiperkoagulasi juga menjadi kontraindikasi karena meningkatnya risiko trombosis.[1,2]
Riwayat Penggunaan Vasokonstriktor Intranasal atau Penyalahgunaan Obat
Pasien yang telah menggunakan vasokonstriktor intranasal dalam jangka waktu lama (contohnya oxymetazoline atau phenylephrine) umumnya mengalami kongesti hidung rebound atau rhinitis medikamentosa yang tidak dapat diperbaiki dengan rinoplasti.
Pasien dengan riwayat penyalahgunaan obat intranasal, contohnya kokain, juga tidak dianjurkan menjalani rinoplasti karena memiliki risiko perforasi septum nasal dan risiko hasil tidak memuaskan secara fungsional maupun estetika.[1,2]
Kontraindikasi Lain
Beberapa kontraindikasi rinoplasti yang lain adalah status mental yang tidak stabil (misalnya pasien dengan skizofrenia), pasien dengan kepribadian SIMON (single, immature, male, overly-expectant, narcissistic), pasien dengan keinginan yang tidak realistis, pasien dengan riwayat rinoplasti dalam 9–12 bulan terakhir, dan pasien dengan riwayat rinoplasti berulang-ulang sehingga kulit mengalami atrofi.
Pasien dengan obstruksi jalan napas (misalnya karena deviasi septum) yang masih dapat diatasi dengan septoplasti sebaiknya dianjurkan menjalani septoplasti saja.[3,4]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur